tag:blogger.com,1999:blog-71782191527160692322024-03-13T05:17:38.792-07:00War Ping HistoryPerang Ide Menjelang PilPres 2019toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-48411793120405150942019-04-21T02:58:00.001-07:002019-04-21T02:58:44.254-07:00Video Full, yang Buat AHOK BTP Marah saat Nyoblos Pilpres 2019 di OSAKA !?Video Full, yang Buat AHOK BTP Marah saat Nyoblos Pilpres 2019 di OSAKA Jepang<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/AplE7qubp7E" width="480"></iframe>toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-35348163016714436692019-04-21T02:54:00.001-07:002019-04-21T02:55:19.634-07:00Presiden Jokowidodo dan Keluarga Umrah Mekkah-Madinah | Masuk Ka'bahresiden Jokowidodo dan Keluarga Umrah Mekkah-Madinah | Masuk Ka'bah Masjidil Haram Arab Saudi!?<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/AWy_NCERTJ0" width="480"></iframe>toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-67475195909083377092019-04-21T02:51:00.001-07:002019-04-21T02:52:19.482-07:00Situs Jurdil2019.org diblokir? Begini cara membukanya, Update Real Count...Situs Jurdil2019.org diblokir? Begini cara membukanya, Update Real Count pilpres 2019<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/Bke6mds7nic" width="480"></iframe>toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-26588626946035345332019-04-21T02:50:00.001-07:002019-04-21T02:50:56.680-07:00Begini ternyata Jurdil2019.net kloningan Jurdil2019.org isinya bikin Naik darah!Begini ternyata Jurdil2019.net kloningan Jurdil2019.org isinya bikin Naik darah<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/QOEFj56aU9w" width="480"></iframe>toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-3002588367223791282019-04-21T02:48:00.001-07:002019-04-21T02:49:22.672-07:00PRABOWO MENANG Telak !? Denger nih Pak Amien Rais kasih Bocoran REAL COUNT!PRABOWO MENANG Telak !? Denger nih Pak Amien Rais kasih Bocoran REAL COUNT <br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/VFRjrgVpI7k" width="480"></iframe>toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-10746741393771340312019-01-13T05:50:00.001-08:002019-06-14T00:12:13.481-07:00Infrastruktur Sangkuriang, Bikin Jokowi Meriang<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim membuat pengumuman mengagetkan. Per 1 Februari dia mengundurkan diri setelah tujuh tahun di posnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebelum mengundurkan diri, Kim rupanya sudah “menyiapkan” kado khusus untuk Presiden Jokowi. Bank Dunia menyebut proyek infrastruktur di Indonesia berkualitas rendah, tidak memiliki kesiapan, dan tak terencana secara matang. Bahasa gampangnya, asal jadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebuah penilaian yang sangat keras, terbuka dan blak-blakan yang tak lazim disampaikan sebuah lembaga dunia, terhadap suatu negara yang berdaulat seperti Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Diksi yang dipilih Bank Dunia ini menunjukkan level infrastruktur kita susah untuk digambarkan. Barangkali kata yang paling pas adalah sudah “kebangetan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penilaian tersebut muncul dalam laporan edisi Juni 2018 berjudul Indonesia Infrastructure Financing Sector Assesment Program (InfraSAP). “Reputasi proyek di Indonesia berkualitas rendah dan tidak direncanakan dengan baik.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<img alt="Infrastruktur Sangkuriang, Bikin Jokowi Meriang" src="https://www.hersubenoarief.com/wp-content/uploads/2019/01/xInfrastruktur-Kado-Pahit-Bank-Dunia-Untuk-Jokowi-780x405.jpg.pagespeed.ic.-uzujhxycH.jpg" title="Infrastruktur Sangkuriang, Bikin Jokowi Meriang" /><br />
Laporan Bank Dunia ini jelas merupakan pukulan telak bagi Jokowi. Infrastruktur adalah program primadona yang menjadi jualan utama pada kampanye Pilpres 2019. Berdasarkan sejumlah survei –selain sederhana, dan blusukan yang mulai meredup– citra yang kuat melekat pada Jokowi adalah “keberhasilan” pembangunan infrastruktur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pentingnya infrastruktur ini membuat Jokowi menggeber habis program tersebut. Dia menargetkan sejumlah proyek infrastruktur penting harus sudah selesai sebelum bulan April 2019, saat pilpres akan dilaksanakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat pertemuan tahunan Bank Indonesia 2018 di JCC, Senayan, Jakarta, (27/11/2018), secara terbuka Jokowi mengakui hal itu. Dia minta Jalan Tol Bakauheni ke Palembang bisa selesai sebelum April 2019. Tidak boleh bulan Mei atau Juni seperti rencana semula.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain untuk memperlancar arus lebaran di Sumatera, Jokowi mengaku selesainya jalan tol itu sebagai jualan kampanye. “Udah kita blak-blakan saja,” ujar Jokowi disambut tawa hadirin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sumatera bagaimanapun menjadi salah satu front pertempuran yang harus dimenangkan Jokowi, bila ingin melenggang kembali sebagai presiden. Berdasarkan hasil sejumlah survei, suara Jokowi di seluruh Sumatera anjlok. Dari total jumlah DPT 2019 sebesar 192 juta pemilih, Sumatera menyumbang suara 21%.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Munculnya laporan itu di sejumlah media, semula dibantah oleh Bank Dunia. “Kami ingin memberikan klarifikasi bahwa laporan ini selesai ditulis pada tahun 2014 sebelum Presiden Jokowi dilantik,” ujar Senior Communications Bank Dunia Lestari Boediono seperti dikutip CNN.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Belakangan Bank Dunia akhirnya mengakui. Laporan setebal 344 halaman berbahasa Inggris ini berisi pandangan Bank Dunia terhadap proses perencanaan, pembiayaan, maupun pembangunan infrastruktruktur pada era Pemerintahan Presiden Jokowi. Hanya saja mereka berkilah, laporan tersebut dalam proses finalisasi. Anehnya kok sudah dipublikasikan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam membuat laporan, Bank Dunia bekerjasama dengan sejumlah kementrian dan lembaga pemerintah di Indonesia. Jadi laporan ini cukup kredibel. Bukan asal jadi, apalagi hoax. Reputasi lembaga ini jadi taruhannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kabarnya pada saat pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali (8-14 Oktober 2018) laporan ini sudah dipresentasikan di depan lima orang menteri. Tak ada protes dari mereka. Mereka seolah sudah mahfum, tahu sama tahu, begitulah adanya. Tak mengherankan bila Menkeu Sri Mulyani menilai laporan itu sebagai hal wajar. “Jadi baik-baik saja. Sebagai masukan, saya kira masih wajar.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengakuan Sri Mulyani menunjukkan bahwa laporan dan evaluasi Bank Dunia itu sahih dan datanya akurat. Ada persoalan serius pada program infrastruktur Jokowi. Dengan perencanaan yang asal-asalan, proyek ini bisa menjadi bom waktu. Inilah hasil manajemen “pokoknya,” ala Jokowi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebabkan puluhan ribu kontraktor gulung tikar</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain tidak terencana dengan baik, proyek infrastruktur Jokowi dilaksanakan sepenuhnya oleh BUMN. Swasta tak diberi celah sedikitpun. Caranya BUMN diberi penugasan khusus. Mereka diberi suntikan modal yang sangat besar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada Tahun 2015 pemerintah menyuntikkan modal sebesar Rp 41,4 triliun untuk 36 BUMN. Sementara pada Tahun 2017 jumlahnya ditingkatkan menjadi Rp 53,98 triliun, 83% di antaranya untuk pembangunan infrastruktur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BUMN tersebut juga diberi kemudahan mendapatkan akses pinjaman dari sejumlah perbankan. Bank Dunia mencatat utang tujuh BUMN yang ditugasi membangun infrastruktur mencapai Rp 200 triliun (2017).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menggelembungnya utang ini tidak hanya membahayakan BUMN, tetapi juga bagi bank dan negara sebagai penjamin. Utang infrastruktur mempunyai tenor jangka panjang. Jika proyeknya amburadul, pengembalian pinjaman juga tidak terjamin. Bila menggunakan pendanaan bank asing, aset sejumlah BUMN terancam jatuh ke tangan asing.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kasus ini telah terjadi di sejumlah negara yang membangun infrastruktur dengan berutang ke Cina. Angola, Zimbabwe, Nigeria, Pakistan dan Sri Lanka adalah contoh beberapa negara yang terbelit utang infrastruktur dari Cina.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Akibat memiliki utang sebesar USD 40 juta, Zimbabwe per 1 Januari 2016 terpaksa mengganti mata uangnya dengan Yuan. Ngeri banget! Sementara Srilanka terpaksa melepas pelabuhan laut dalamnya di Hambantota ke BUMN Cina karena tidak bisa membayar utang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dampak lain yang sangat serius dari monopoli proyek infrastruktur oleh BUMN adalah bangkrutnya ribuan kontraktor swasta. Wakil Ketua Umum III Gapensi Bambang Rahmadi mengatakan, jumlah anggotanya mengalami penyusutan tajam. “Di era Pak Jokowi banyak kontraktor yang gulung tikar. Ini kan penugasan semua,” katanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anggota Gapensi yang semula berjumlah 70-80 ribu, kini tinggal sekitar 35 ribu. Nestapa mereka kian bertambah karena penyaluran dana pemerintah ke desa-desa, tidak dikontrakkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bisa dibayangkan berapa jumlah pengangguran baru tercipta akibat program infrastruktur Jokowi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cerita tentang infrastruktur Jokowi ini mengingatkan kita pada kisah legenda Bandung Bondowoso-Loro Jonggrang di Jawa Tengah, dan Sangkuriang-Dayang Sumbi di Jawa Barat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bandung Bondowoso diminta membangun seribu candi dalam satu malam sebagai syarat untuk meminang Loro Jonggrang. Sementara Sangkuriang diminta membuat perahu dan danau dalam satu malam, sebagai syarat untuk menikahi Dayang Sumbi yang nota bene ibunya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Singkat cerita keduanya gagal memenuhi target, karena adanya manuver dari Loro Jonggrang dan Dayang Sumbi. Bandung Bondowoso dan Sangkuriang gagal menikahi dua wanita pujaan hatinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana dengan nasib Jokowi? Dia juga punya target untuk menyelesaikan proyek infrastrukturnya sebagai salah satu jualan utamanya agar terpilih kembali menjadi presiden. Waktunya lima tahun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beda dengan Bandung Bondowoso dan Sangkuriang yang berusaha menaklukkan seorang wanita, Jokowi harus menaklukkan hati 192 juta pemilih.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kritik pedas dari Bank Dunia ini jelas menjadi pukulan yang sangat keras bagi Jokowi. Jualan utamanya ditelanjangi habis oleh Bank Dunia. Dengan pilpres tinggal kurang 1.00 hari, dampak elektoralnya bisa sangat serius. Ini sudah masuk injury time. Kerusakan besar ini sulit untuk memperbaikinya. Ngeri-ngeri sedap!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama Direktur IMF Christine Lagarde, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim belum lama ini dijamu secara mewah di Bali. Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia itu menghabiskan dana pemerintah lebih dari Rp 1 triliun. Mosok balasannya kok begini?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
end.</div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Oleh : Hersubeno Arief</div>
</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-80299689738955879502019-01-13T02:30:00.001-08:002019-06-14T00:17:10.475-07:00The Silent Attack Anies Bener Edan<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Sebagai Gubernur DKI yang mantan akademisi, apa yang dilakukan Anies Rasyid Baswedan (ARB) boleh dibilang sangat terukur. Dia bukan tipikal orang yang bertindak dulu baru mikir, tapi sebaliknya, berfikir dulu baru bertindak. Jadi apa yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan, tidak hanya secara undang-undang atau administrasi publik, tapi juga etik.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-b1rDGAXcfso/XQNJ3E-0rrI/AAAAAAAAAEA/cCDhgqlKMsgAaSZoh9XJU4qsb8NGEHT7gCLcBGAs/s1600/The%2BSilent%2BAttack%2BAnies%2BBener%2BEdan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="The Silent Attack Anies Bener Edan" border="0" data-original-height="355" data-original-width="549" src="https://1.bp.blogspot.com/-b1rDGAXcfso/XQNJ3E-0rrI/AAAAAAAAAEA/cCDhgqlKMsgAaSZoh9XJU4qsb8NGEHT7gCLcBGAs/s1600/The%2BSilent%2BAttack%2BAnies%2BBener%2BEdan.jpeg" title="The Silent Attack Anies Bener Edan" /></a></div>
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; text-align: center;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Oleh karena itu, ketika tiba-tiba muncul persoalan "Salam 2 Jari" pada perhelatan akbar paslon nomer 02, hadirnya Anies sudah dipertimbangkan betul. Terutama dari sisi kepatutan seorang pejabat publik di forum sebuah kampanye politik. Setidaknya prosedur meminta ijin atau cuti sudah dilakukan sebelumnya kepada Kemendagri. Jadi tidak ujuk-ujuk datang dan kemudian menimbulkan kontroversi. Karenanya dalam kaitan ini, Kemendagri sebagai institusi di atas gubernur yang mengatur kewenangan para pejabat kepala daerah, tidak bisa menyalahkan atas perilaku politik yang dinilai melanggar tata krama pejabat kepala daerah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lalu kenapa Anies memutuskan untuk hadir sendiri memenuhi panggilan Bawaslu atau Badan Pengawas Pemilu? Kehadiran Anies untuk dimintai keterangan, kalau tidak ingin disebut "disidang" oleh Bawaslu karena laporan, terutama dari timses paslon nomer 01 atas pidato Anies yang kemudian mengacungkan simbol 2 jari, sebagai salam khas paslon 02 di forum itu. Salam yang dilakukan Anies dinilai sebagai bentuk dukungan politik pejabat kepala daerah kepada salah satu paslon. Karena dinilai melanggar undang-undang. Padahal model salam dengan formasi jempol dan telunjuk menyerupai huruf "J" atau angka "7" bisa multitafsir. Bisa sebagai salam grup suporter The Jak, atau sekadar memberi penghormatan pada paslon dan pendukung paslon 02, sebagaimana yang dilakukan Walikota Bogor Bima Arya, dengan simbol 01 nya atas kedatangan Cawapres Maruf Amien ke salah satu pesantren di Bogor. Seharusnya model salam Wali Kota Bogor itu juga bisa dipermasalahkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertanyaannya, benarkah Anies melanggar aturan atau undang-undang? Mengapa ketika sekitar 15 kepala daerah di Riau dengan tekad bulat mendukung petahana atau paslon 01, tak sekadar mengacungkan tangan tapi melakukan deklarasi tidak dipermasalahkan? Termasuk pejabat dua orang menteri LBP dan SMI, yang dengan terbuka melakukan salam 1 jari sebagai bentuk dukungan ke paslon 01 pada forum internasional di Bali, tidak juga mendapatkan sanksi, apalagi dipanggil Bawaslu. Apakah lantaran mereka mendukung paslon 01 yang kebetulan petahana?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebenarnya, bila kita sadari dan berfikir sedikit lebih kritis, yang sensitif secara politik justru bukan lantaran "Salam 2 Jari" model Anies yang dilakukan di forum paslon 02, tetapi inisiatif untuk hadir sendiri secara jantan memenuhi sidang etik Bawaslu, inilah yang paling berbahaya bagi paslon 01. Mengapa berbahaya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, karena dengan datangnya ke Bawaslu, Anies seolah ingin mengirimkan pesan kepada publik atau rakyat Indonesia bahwa Pertama, ada ketidakadilan dalam proses politik Pilpres 2019 yang tengah berlangsung; Kedua, kalau sebagai kepala daerah, yang notabene, sendiri saja, Anies dilaporkan dan disidang di Bawaslu, kenapa 15 kepala daerah yang lain bersama pejabat pemerintah bebas dari sanksi etik bahkan hukum yang mungkin bisa diterapkan Bawaslu?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketiga, sebagai gubernur atau kepala daerah, Anies sedang menunjukkan kelasnya bahwa ia adalah satu-satunya kepala daerah yang berani bertanggung jawab kepada publik dan panitia penyelenggara pemilu, dalam hal ini Bawaslu dan KPU, yang telah memberikan contoh keteladanan sebagai pejabat publik dan harus mempertanggungjawabkan sikap politiknya kepada publik; Keempat, sebagai kepala daerah yang dikenal sebagai "orangnya" paslon 02, Anies tengah memainkan peran politiknya sehingga bisa berpengaruh pada peningkatan elektabilitas paslon 02;</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kelima, sebagai pamungkas atas apa yang telah dilakukannnya, Anies sesungguhnya tengah melakukan apa yang disebut sebagai "The Silent Attack" atau serangan secara diam-diam kepada lawan-lawan politiknya, terutama para pendukung paslon 01 atas keputusannya memenuhi panggilan Bawaslu. Bukankah ini malah sangat berbahaya secara politik? Setidaknya, masyarakat, terutama publik sosial media kini jadi ramai atas "penyidangan" Anies. Hemm..The Silent Attack Anies Bener Edan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
(Kusairi Muhammad)</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-4512877643565123472019-01-13T02:25:00.000-08:002019-06-14T00:19:54.268-07:00PRABOWO ITU MEMUKAU ?<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Pengajar Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/prabowo?source=feed_text&epa=HASHTAG&__xts__%5B0%5D=68.ARC3pfbq0TO46hPCQZokAxuLU04HnE1sJVOovuOaYv_lJB-Y06FvLhy0fkxpD1kc5Y2sj66uHrOyWMO8uj9i3XVML1h1J8YliSvUfL9XkBK2apqoN_6DAyF2ZBmH6fKPDO-ezGqSwf2iyyyztB77-A_GPUau3ArPFR04Wux1eAKFzt8hInhzVc7qcFNx4OgkCJ18yV600aO11ybqQLJp6F25c9sv_EkgWB9IXwmcG0vLTLeqVdJ0liO-r_Mj7YCjKs9ThyK45l9y2CE25jTLPIwhOYXd8kSO0f0Q9S5XtTdXcfhM9unCBgb0Bo-Z8dpKWtdkbuIFPEOuG85WFh72&__tn__=%2ANK-R" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">Prabowo</span></span></a> dan <a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/sandiagauno?source=feed_text&epa=HASHTAG&__xts__%5B0%5D=68.ARC3pfbq0TO46hPCQZokAxuLU04HnE1sJVOovuOaYv_lJB-Y06FvLhy0fkxpD1kc5Y2sj66uHrOyWMO8uj9i3XVML1h1J8YliSvUfL9XkBK2apqoN_6DAyF2ZBmH6fKPDO-ezGqSwf2iyyyztB77-A_GPUau3ArPFR04Wux1eAKFzt8hInhzVc7qcFNx4OgkCJ18yV600aO11ybqQLJp6F25c9sv_EkgWB9IXwmcG0vLTLeqVdJ0liO-r_Mj7YCjKs9ThyK45l9y2CE25jTLPIwhOYXd8kSO0f0Q9S5XtTdXcfhM9unCBgb0Bo-Z8dpKWtdkbuIFPEOuG85WFh72&__tn__=%2ANK-R" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">SandiagaUno</span></span></a>, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 ini, akan memukau Indonesia dalam debat pertama pilpres nanti. Debat yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Januari nanti, kata Babang (abang) begitu Kisman Latumakulita, nyong Ambon hitam manis ini biasa disapa kepada saya beberapa hari lalu. Bagaimana bisa ? apa argumen ale (anda) tanya saya kepadanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ito, dia menyebut nama saya, ale (anda) tahu saya bersama Toni Hasayim, salah satu wartawan jagoan di jajaran redaksi Majalah FORUM Keadilan. Majalah yang sangat saya sukai ketika masih beredar, cukup mengenal Prabowo. Saya memotong kalimatnya dengan pertanyaan apa yang ale bisa cerita ?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Begini, kalau kita cerita hal-ihwal yang saya tahu secara pribadi, pastilah subjektif. Karena ale paati seng (anda tidak bisa) konfirmasi kepadanya. Oke. Kalau begitu apa?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: center;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<img alt="PRABOWO ITU MEMUKAU ?" src="https://rmol.id/images/berita/normal/2019/01/859584_09461212012019_3508260333.jpg" title="PRABOWO ITU MEMUKAU" /><br />
Bangsa & TNI Segala-galanya Bagi Prabowo</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Begini Ito. Kisman melanjutkan percakapan kami. Apa ale tidak menyadari bahwa hampir lebih dari 20 tahun ini Prabowo tidak bicara, dalam nada yang jelek-jelek kepada koleganya ?Termasuk kepada mantan atasannya atau mereka yang dia anggap senior?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lho, saya segera memotong, menghentikan pembicaraannya. Saya katakan kepada Kisman, bukankah menjelek-jelekan orang, kolega apalagi mantan atasan adalah pekerjaan orang-orang rendahan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itu dia, kata Kisman, memotong kata-kata saya. Lalu Bung Kisman melanjutkan, menjelek-jelekan orang itu tidak pernah memberi keuntungan sekecil apapun kepada diri kita. Perbuatan itu justru merusak diri kita. Itu hanya pekerjaan tipikal orang kecil. Untung tak mengatakan picik dan tak berkelas. Saya segera menyanggahnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Oke kalau begitu babang. Tapi apakah menurut ale hanya itu standing mindnya? Tidak juga kata Kisman. Lalu apa?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ito, ale tahu kaseng (kamu tahu atau tidak) Prabowo itu manusia yang begitu mencintai negara kesatuan Republik Indonesia kita ini. Prabowo sejauh yang beta (saya) bisa bilang sangat menghormati kolega-koleganya, senior-seniornya. Ia juga, tipikal pemimpim, dan komandan sejati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lho apa parameternya sampai ale bisa bilang bagitu ? Ito, ale seng tahu kalau Prabowo itu juga sangat disenangi oleh anak-anak buahnya? Oke.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena cintanya kepada bangsa dan negara inilah, sejauh yang bisa beta bilang, membuat dirinya rela mengambil tindakan dengan risiko seberat apapun. Tidak usahlah kita bicara mengenai bagaimana kepemimpinan dan keberaniannya di medan tempur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita melihatnya pada hal-hal nyata. Kopasus yang sering diidentifikasi sebagai sebuah korps tentara paling hebat di kawasan Asia, khususnya Asean. Ale boleh suka atau tidak, kopasus tidak bisa dilepaskan dari peran hebat Prabowo, terutama kala dia masih menjadi Komandan Jenderalnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cintanya kepada bangsa dan negara, kepada TNI, itulah yang menurut beta membuat Prabowo membiarkan dirinya menjadi sasaran cercaan, fitnah rutin lima tahunan, dan semua tuduhan jelek lainnya yang dialamatkan kepadanya. Prabowo cukup perkasa memikul sendirian pula semua tuduhan miring, menyakitkan dirinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sampai disini, beta harus angkat topi padanya. Prabowo tidak pernah berusaha membalas, apalagi menyerang pengabar kabar-kabar tidak enak itu. Prabowo itu, Bung Kisman melanjutkan, bisa beta bilang telah lulus dalam ujian ketabahan dan kesabaran yang paling keras dan berat</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sepertinya ketulusan untuk mengabdi kepada bangsa dan negeri ini, terus saja bersemayam dihati dan jiwanya. Tekad itu sudah menjadi sikap bathinnya. Itu sebabnya Ito, kata Bung Kisman, saya bisa bilang Prabowo tidak akan, tidak bakal memiliki dendam, apalagi menempatkan dendam sebagai juru mudi kekuasaannya kelak bila diberikan mandat oleh rakyat sebagai preseden</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pasti iti seng mungkin. Beta yakin seyakin-yakinnya, Prabowo tidak memiliki kemampuan menjadikan dendam sebagai haluan kekuasaan hukumnya. Tidak mungkin juga Prabowo bakal mau menggunakan hukum sebagai alat untuk memukul siapapun yang mengeritik dirinya, kelak bila dia berkuasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tidak. Itu tidak mungkin bakal terjadi. Sebab dendam itu bukan sifatnya Prabowo yang beta dengan Toni Hasyim kenal. Prabowo yang beta kenal adalah sosok pribadi yang rasional dan pelindung. Dia adalah pemaaf yang gemilang. Bung Ito, pemaaf itu bagi Prabowo indah dan anggun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sontak saya menyodorkan beberapa kenyataan, yang menurut saya selatas dengan diskripsi Bung Kisman. Pak Joko Widodo, Presiden yang saat ini kembali menjadi saingannya dalam pilpres untuk kedua kalinya, tidak bisa dilepaskan dari jasa baik Pak Prabowo.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Prabowo dapat dibilang menjadi elemen kunci yang membawa Pak Joko Widodo ke Jakarta. Dari Jakarta menjadi tangga terakhir menuju kursi presiden.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Betapapun akhirnya Pak Prabowo harus berhadapan dengan Pak Jokowi dalam pilpres, tetapi hal itu tak membuat dirinya kehilangan akal sehat. Apalagi sampai tak menghormati Pak Jokowi. Hebat kan Prabowo</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tidak sedikitpun dalam setiap kesempatan, Pak Prabowo memperlihatkan sikap “marah” benci atau lainnya yang serupa pada Pak Joko Widodo. Sikapnya selalu saja berkelas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hebat juga Pak Prabowo. Dia tidak menolak Anies Baswedan dicalonkan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Padahal empt tahun lalu, dalam pilpres tahun 2014 Anies adalah salah satu elemen kunci. Setidaknya menjadi elemen terpenting dalam barisan Joko Widodo menuju kursi presiden.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nama Anies juga sempat menghiasi hiruk-pikuk pencapresan kali ini. Anies digadang-gadang sebagai calon cawapres Pak Prabowo. Oke Babang (abang) Kisman, beta (saya bisa terima argumen Babang. Lalu bagaimana dengan sosok Sandi?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sangat Serasi. Sandi itu memang tak bersimpuh di kaki Ibunya kala telah diumumkan menajdi cawpres Pak Prabowo. Tapi anda tahu, Sandi itu dalam kesempatan pertama setelah pengumuman itu, kembali kerumah ayah-ibunya memohon dalam statusnya sebagai anak khas “mama.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sampai di rumha, Sandi berada disamping Ibunya. Hanya untuk Sandi bisa mencium tangan Ibunya itu. Dan masya Allah, Ibunya pun mencium tangan anak yang manis budi dan perangainya itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kapan Sandi, yang cawapres Pak Prabowo ini, sejauh yang bisa diidentifikasi, pernah berkata kasar? Tak pernah juga fulgar kalau mengkritik. Kalau pun Sandi mengeritik, nuansanya menyejukan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cukup jelas terlihat Sandi seolah tak mampu berada, jangankan di jantung, ditepi kata-kata kasar sekalipun tidak. Tak pernah sekalipun terdengar sebuah, satu saja ucapan bernuasa ajakan menggunakan kata-kata jelek. Apalagi ajakan unruk lakukan tindakan tak yang pantas. Itu juga pasti tidak</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selalu saja dengan senyum manisnya, kalau boleh dibilang begitu. Senyuman yang khas dan apa adanya selalu menyertainya siang dan malam, dimanapun ia dijumpai. Wajahnya nan bersih, seolah terus dibasahi air wudhu menemaninya kapanpun, dan dimanapun ia berada.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senyumnya yang khas yang khas itu pula, yang sekali lagi, sejauh yang terlihat merekah menyambut ibu-ibu yang dijumpainya. Dengan senyuman pula yang menyambut Ibu-ibu yang hendak berselfi foto dengannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gerak-geriknya dalam kampanye, sejauh ini, terlihat sangat otentik. Sandi juga sangat natural, tak dibuat-buat, dipoles-poles, demi meraih simpati. Selalu seperti biasanya, tampilannya terlihat apa adanya. T-Shirtnya selalu khas. Celana yang dikenakannya pun selalu khas. Penampilannya betul-betul jauh dari mengada-ada.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya begitulah percakapan saya dengan Bung Kisman, nyong Ambon manise ini, tentang Pak Prabowo dan Sandi, anak muda bernyali di atas rata-rata. Keduanya, setidaknya dalam pandangan kami, terasa serasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Keduanya juga tampak memperlihatkan, melalui kata-katanya yang berceceran dimana-mana, memiliki pengetahuan tentang masalah mendasar bangsa ini. Kepemimpinan nasional, tentu bila disederhanakan, berhasil mereka identifikasi sebagai masalah utama, dasar bangsa dan negara ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini penting, dan malah amat penting. Sebab yang menjadi pangkal masalah adalah 1% manusia di negeri ini menguasai begitu besar sumberdaya ekonomi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sehebat apapun sistem yang tersedia, kata Woodrwow Wilson dan Dwigh C. Eishenhower, dua mantan presiden Amerika Serikat ini, serta Winston Churchil mantan perdana Menteri Inggris ini pada masanya, akhirnya bergantung pada siapa dibalik sistem itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Prabowo dan Sandi sangat beralasan. Dengan semua yang disebut ini, menjadi modal memukau publik Indonesia dalam debat nanti. Sebagai orang yang terbiasa berdiskusi, acap cukup keras, debat nanti bakal jadi panggung keduanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bicaralah dengan cara yang anggun dan berkelas. Sebab hanya cara itu memukau lawan dan kawan. Lawan tak terluka, dan kawan barhak dengan senyum kompetisi berkelas. Diatas semuanya, keduanya cukup jelas memiliki keselarasan dalam tekad dan jiwa membuat Indonesia anggun dengan keadilan yang memakmurkan, dan kemakuran yang berkeadilan. ***</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jakarta, 12 Januari 2019<br />
Hormat Saya Dr. Margarito</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">IndonesiaAdilDanMakmur</span></span><br />
<span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">2019PrabowoPresidenRI</span></span><br />
<span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">2019PrabowoPresiden</span></span><br />
<span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">2019PrabowoSandi</span></span><br />
<span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">2019GantiPresiden</span></span><br />
<span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">PrabowoPresiden</span></span><br />
<span class="_5afx" style="color: #365899; cursor: pointer; direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">PrabowoSandi</span></span></div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
sumber : <a href="https://www.facebook.com/bihos/posts/10157933564253306?__tn__=K-R">https://www.facebook.com/bihos/posts/10157933564253306?__tn__=K-R</a></div>
</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-17353722865030526912019-01-13T02:09:00.003-08:002019-06-14T00:22:14.549-07:00SANDI EFFECT, PEMBEDA PILPRES 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Oleh : Tengku Zulkifli Usman</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandiaga, Luar biasa!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hanya hitungan bulan, 1000 titik kampanye dia kunjungi dan menyerap aspirasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih satu titik dalam satu hari, beda kota bahkan kadang beda provinsi. Kebayang lelahnya. Cawapres mana yang mampu se enerjik itu?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itu soal tenaga, jangan tanya lagi soal sumbangan dana, 80% dana kampanye nasional Prabowo Sandi yang tercatat sementara adalah dari kantong Sandi.<br />
<img alt="SANDI EFFECT, PEMBEDA PILPRES 2019" src="http://semarak.co/wp-content/uploads/2017/10/pose-burung-bangau-sandi.jpg" title="SANDI EFFECT, PEMBEDA PILPRES 2019" /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itu yang dalam bentuk uang cash, belum lagi yang lain lain, Sandi saat ini sudah menghabiskan ratusan miliar terhitung sejak dia dipilih Prabowo menjadi cawapres.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Belum lagi bantuan langsung Sandi kepada masyarakat saat dia terjun langsung ke 1000 titik kampanye diatas di berbagai kota di Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itu secara dana dan tenaga, soal pikiran, Sandi menyumbangkan ide ide pemberdayaan ekonomi rakyat, tapi dia tidak pernah koar koar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandi bisa dibilang luar biasa, belum pernah ada cawapres dalam sejarah Indonesia semuda dia, secerdas dia, sekaya dia, dan maaf gak ada juga yang seganteng dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Muda, cerdas, akademik nya istimewa, dari Amerika, bisninsnya mendunia, kekayaan nya lebih dari 5T, tapi masih mau susah susah turun kebawah, tulus menyapa rakyat dan sedang berusaha memperbaiki bangsa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandi "sidekick" nya Prabowo yang lebih berperan dari Bung Hatta saat menjadi "sidekick" nya Soekarno, dan Sandi lebih baik dari "Soedomo" saat menjadi sidekick nya Soeharto.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandi anak muda langka, dan yang lebih membuat Sandi istimewa, semakin hari kehidupannya semakin tawadhu, dekat dengan agama, dekat dengan ulama dan sangat dermawan bukan hanya saat saat<br />
kampanye saja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam berbagai riset, Sandi mendongkrak nama Prabowo lebih besar daripada pegaruh partai politik pendukung mereka dalam mendongkrak pasangan ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandi mendongkrak elektabilitas Prabowo lebih kuat ketimbang saat Hatta Rajasa dulu menjadi pendamping Prabowo pada pilpres 2014 lalu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandi bukan tokoh biasa, kursi Wakil Gubernur yang didapatnya dengan 'berdarah darah' karena harus menumbangkan ahok, dia lepaskan dengan ringan, walaupun belum tentu dia bisa jadi wakil presiden kelak, masih dalam masa berjuang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandi memiliki karakter petarung sejati, tidak mudah menyerah, ciri khas sebagai pengusaha besar bermental baja. Tidak mudah mengalahkan tokoh model begini dimana saja di dunia ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandi sudah memiliki segalanya, bahkan semua gaji selama menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta dia hibahkan semua ke badan amil zakat nasional buat golongan miskin dst, Sandi gak cari makan dalam politik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandi sudah memiliki segalanya, harta, jabatan, nama baik, reputasi nasional dan internasional, tapi dia memilih mengabdi untuk memperbaiki nasib Indonesia yang 5 tahun ini rusak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bravo Bang Sandi, semoga sukses menuju kursi Wakil Presiden, bersama Prabowo benahi negeri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Prabowo-Sandi pilihan kita semua...<span class="_5mfr" style="font-family: inherit; margin: 0px 1px;"><span class="_6qdm" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t27/1.5/16/1f446.png"); background-repeat: no-repeat; background-size: contain; color: transparent; display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 16px; height: 16px; text-shadow: none; vertical-align: text-bottom; width: 16px;">👆</span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama kita menangkan, mari terus berjuang dan berdoa maksimal, dengan tekad kuat kita ganti rezim.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sandiaga Wakil Presiden kita, Prabowo Presidennya, Prabowo Sandi untuk Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span class="_5mfr" style="font-family: inherit; margin: 0px 1px;"><span class="_6qdm" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5b/1.5/16/1f60d.png"); background-repeat: no-repeat; background-size: contain; color: transparent; display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 16px; height: 16px; text-shadow: none; vertical-align: text-bottom; width: 16px;">😍</span></span><span class="_5mfr" style="font-family: inherit; margin: 0px 1px;"><span class="_6qdm" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5b/1.5/16/1f60d.png"); background-repeat: no-repeat; background-size: contain; color: transparent; display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 16px; height: 16px; text-shadow: none; vertical-align: text-bottom; width: 16px;">😍</span></span><span class="_5mfr" style="font-family: inherit; margin: 0px 1px;"><span class="_6qdm" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t5b/1.5/16/1f60d.png"); background-repeat: no-repeat; background-size: contain; color: transparent; display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 16px; height: 16px; text-shadow: none; vertical-align: text-bottom; width: 16px;">😍</span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/2019prabowopresidenri?source=feed_text&epa=HASHTAG" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">2019PrabowoPresidenRI</span></span></a><br />
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/2019prabowopresiden?source=feed_text&epa=HASHTAG" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">2019PrabowoPresiden</span></span></a><br />
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/2019prabowosandi?source=feed_text&epa=HASHTAG" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">2019PrabowoSandi</span></span></a><br />
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/2019gantipresiden?source=feed_text&epa=HASHTAG" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">2019GantiPresiden</span></span></a><br />
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/prabowopresiden?source=feed_text&epa=HASHTAG" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">PrabowoPresiden</span></span></a><br />
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/prabowosandi?source=feed_text&epa=HASHTAG" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">PrabowoSandi</span></span></a><br />
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/indonesiaadilmakmur?source=feed_text&epa=HASHTAG" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">IndonesiaAdilMakmur</span></span></a></div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-3265706299831852672019-01-12T20:38:00.002-08:002019-01-13T06:07:57.484-08:00Kunjungan Prabowo ke Camp Hunian Sementara Garudayaksa di Desa MpanauAlhamdulillah, kemarin berkesempatan untuk menyapa kader Partai Gerindra serta warga di Palu dan berkunjung ke Camp Hunian Sementara Garudayaksa di Desa Mpanau, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.<br />
<img alt="Kunjungan Prabowo ke Camp Hunian Sementara Garudayaksa di Desa Mpanau" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/49087660_10155922399756179_2601025691877113856_n.jpg?_nc_cat=111&_nc_eui2=AeFLdnr1Wha3NDkLccW2dpAXQMiiRLaiI6As48z8cGKtjTP3SKuY9N3sOyedk9lQwkkC7S37lGZOohelezbswVMajZVigt16aJrSHWtxgCJy5w&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=db5049dd12a1d93f52f91e10d9604ca9&oe=5CBB80DF" title="Kunjungan Prabowo ke Camp Hunian Sementara Garudayaksa di Desa Mpanau" /><br />
Cobaan akan selalu datang untuk menempa diri kita menjadi lebih baik. Insya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya.<br />
<br />
Saya apresiasi kepada seluruh kader Partai Gerindra di Sulawesi Tengah ditengah musibah gemla yang melanda tetap setia untuk membantu rakyat. Ditengah kehilangan keluarga, sahabat, saudara akibat gempa tetap setia berjuang untuk rakyat. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan keikhlasan kalian.<br />
<br />
Saya melihat Camp Hunian Sementara Garudayaksa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi para korban gempa. Semoga para korban segera mendapatkan hunian permanen dan lancar dalam melanjutkan aktivitas masing-masing. Aamiin.toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-25457829959625959352019-01-12T19:46:00.003-08:002019-01-12T19:46:24.013-08:00Indonesia Menang, Indonesia Adil Makmur<span style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">KPU melarang perubahan tag line Paslon 02 dari "Indonesia Adil Makmur" menjadi "Indonesia Menang". Alasannya ada dua. </span><br style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Pertama, berdasarkan "aturan". Kedua, menurut KPU, tagline itu niru Paslon Ko-Ruf No. 1. </span><br style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Janggal..!! Kemarin KPU ngga berpijak pada UU Pilpres pasal 274, 275, 277 saat bernegosiasi dengan timses soal pemaparan visi-misi yang diminta Ko-Ruf diwakili oleh timses. Sekarang sok ikut aturan untuk tolak Paslon 02. N di mana nirunya? Antara Indonesia Maju versus Indonesia Menang...??</span><br />
<span style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/--UTDKr40aUo/XDq0an8CawI/AAAAAAAAAC4/-dx8up5AusQN1Jl65OmFuIFbIy4KlrbAQCK4BGAYYCw/s1600/indonesia%2Bmenang%2B02.jpg" imageanchor="1"><img alt="Indonesia Menang, Indonesia Adil Makmur" border="0" height="640" src="https://1.bp.blogspot.com/--UTDKr40aUo/XDq0an8CawI/AAAAAAAAAC4/-dx8up5AusQN1Jl65OmFuIFbIy4KlrbAQCK4BGAYYCw/s640/indonesia%2Bmenang%2B02.jpg" title="Indonesia Menang, Indonesia Adil Makmur" width="481" /></a></span></div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-39076571836472047082019-01-12T19:40:00.000-08:002019-01-13T06:08:20.666-08:00Srikandi Indonesia bersama Jokowi !?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-ECUSttbFFBg/XDqvR91KZFI/AAAAAAAAACo/TyPHZzJn5AoDF5d1IcMsNRk2hmeZN-GjwCLcBGAs/s1600/srikandi%2BIndonesia%2Bberjasama%2BJokowi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="861" data-original-width="960" height="574" src="https://2.bp.blogspot.com/-ECUSttbFFBg/XDqvR91KZFI/AAAAAAAAACo/TyPHZzJn5AoDF5d1IcMsNRk2hmeZN-GjwCLcBGAs/s640/srikandi%2BIndonesia%2Bberjasama%2BJokowi.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
modifikasi poster film ocean twelve ada tau maksudnya ??toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-17166018660616703572019-01-12T19:21:00.000-08:002019-01-13T06:08:46.258-08:00Prabowo Subianto Membenamkan Rezim Brutal Komunis Kmer Merah Dan Menangkap Pol Pot <div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Prabowo Subianto Membenamkan Rezim Brutal Komunis Kmer Merah Dan Menangkap Pol Pot (Legenda Komando-67 Kamboja)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
By : Idjon Djanbi Team</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<img alt="Prabowo Subianto Membenamkan Rezim Brutal Komunis Kmer Merah" height="640" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/49719504_133447191007490_6724815266703736832_n.jpg?_nc_cat=106&_nc_eui2=AeF3pTnEa226RbgwQssK21wBCnR7wjBjRmENGsP-t6bRK1K39JCZ5E1Bun1jC09jpSfqctSGKocCJT2qFxQ-z4cgKc1BUBfoiW3bcoDh-tJZAA&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=c2f2b178175bb6881202149cf47512b8&oe=5CB3F816" title="Prabowo Subianto Membenamkan Rezim Brutal Komunis Kmer Merah" width="511" /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sepak terjang Prabowo Subianto di satuan Kopassus sangatlah menarik untuk diceritakan, bagaimana Kopassus ikut terlibat dalam membantu membenamkan rezim brutal komunis Kmer Merah dan menangkap Pol Pot Pelaku Kejahatan Manusia di Negara Kamboja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
April 1975, suasana Phnom Penh memanas karena terjadi perang memperebutkan kekuasaan Negara Demokratik Kamboja antara pihak Pol Pot yang beraliansi dengan partai - partai komunis lain dengan pendukung Sihanouk. Setahun kemudian, kubu Sihanouk kalah dan Pol Pot diangkat sebagai Perdana Menteri Kamboja, setelah ia terpilih lagi menjadi sekretaris partai.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pol Pot akhirnya harus menghabisi kawan sendiri demi kestabilan posisinya. Selain kejam pada kawan sendiri, Pol Pot juga menunjukkan kediktatorannya sebagai pemimpin dengan memerintahkan rakyat untuk pindah ke perkotaan dan bekerja. Perintah Pol Pot ini menyebabkan terjadinya ledakan penduduk di ibukota yang dalam waktu singkat populasi disana bertambah sekitar satu juta jiwa. Program kerja paksa membuat rakyat menderita kelaparan, dan parahnya mereka tidak mendapatkan pelayanan kesehatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih dari 3 dasawarsa rakyat Kamboja merasakan kekejaman yang dilakukan seorang anak manusia bernama Pol Pot. Sejarah lalu mencatat bahwa Pol Pot mewakili satu paham yang kemudian mendapat stigamatisasi negative, Komunis. Pol Pot bukan wakil jahat dari rezim yang mengatas namakan paham yang dibuat oleh Karl Marx dan Engels ini. Sebut saja, Stalin, si tangan besi, lalu ada beberapa pemimpin dunia sebelum Pol Pot berkuasa yang mengatas namakan Komunis membantai ribuan bahkan jutaan rakyat tak berdosa di berbagai belahan dunia lainnya. Komunis kemudian menjadi musuh dalam kehidupan sosial, utamanya di negeri ini pasca tragedi sejarah yang penuh dengan misteri, peristiwa 1965.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Diperkirakan 500.000 rakyat kamboja dibantai (1970 – 1975) dan sejuta dibunuh atau mengalami kerja paksa sampai mati oleh rezim komunis Khmer Rouge (1975 – 1979).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada sekitar 343 “ladang pembantaian”, seperti Choeung Ek tersebar di seluruh wilayah Kamboja. Tetapi, Choeung Ek adalah “ladang pembantaian” paling terkenal. Pasalnya, sebagian besar korban yang dieksekusi di sana adalah intelektual dari Phnom Penh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penjara S-21 atau Tuol Sleng adalah organ rezim Khmer Merah yang paling rahasia. Pada 1962, penjara S-21 merupakan sebuah gedung SMA bernama Ponhea Yat. Tuol Sleng yang berlokasi di sub-distrik Tuol Svay Prey, sebelah selatan Phnom Penh, mencakupi wilayah seluas 600 x 400 meter. Setelah Phnom Penh jatuh ke tangan Pol Pot, sekolah diubah menjadi kamp interogasi dan penyiksaan tahanan yang dituduh sebagai musuh politik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikian pula kisruh antara Pihak Norodom Sihanouk dan Hunsen yang menginginkan sebuah negara berbentuk Republik, Pak Harto dan Mahathir Muhammad pun turun tangan membantu permasalahan Kamboja. Setelah tercapai kesepakatan ditentukan Norodom Sihanouk sebagai Raja dan Hunsen sebagai Perdana Menteri, Tapi masih dirongrong oleh Kmer Merah. Pol Pot masih mengendalikan Kmer Merah dari tempat persembunyiannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Munculah Ide dari Pemimpin Kamboja saat itu untuk melawan Komunis Kmer Merah, Pada Tahun 1995 mereka mengirim 1 Kompi (Dua Tahap 1995 dan 1996 Komandan dan Wakilnya) pemuda yang militan ke Indonesia dan Dilatih oleh Kopassus, saat itu Prabowo Subianto berpangkat Kolonel dan menjabat sebagai Danpusdik Passus Batujajar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Melatih pasukan Khusus Kamboja ini bukanlah hal yang gampang, mereka terbiasa hidup dihutan dan cenderung liar serta suka mengeluh dan cepat putus asa, jika dihadapkan kepada medan berat moril mereka langsung turun, tidak jarang mereka menyerah dan dipulangkan. Jika mereka berjalan, mereka hanya menghafal beberapa kata - kata dalam bahasa Indonesia "Komando Kalau Jalan Naik - Naik Terussss, Kalau turun, Turun terussss, Pelatih Enak Naik Mobil".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Buk..!!! Terdengar suara pukulan tali togel rim menghantam punggung mereka, cara ini dilakukan agar mereka berhenti mengeluh. Bahkan mereka tidak bisa membuang kotoran di lobang WC, para pelatih harus sabar menghadapi mereka, ini adalah Komando yang paling susah disaat Tahap Basic, tapi jika mereka bermain di hutan, mereka sangat Lihai karena mereka terbiasa bergerilya tapi tidak teratur dalam susunan formasi tempur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang unik adalah, diantara mereka tidak ada yang berpangkat Tamtama, minimal Sersan Mayor, Mayor dan Kolonel, padahal pelatih mereka ada yang berpangkat Prajurit Satu, Mengapa..??, karena di negara mereka, Jika pasukan mereka berhasil membunuh Kmer Merah berpangkat lebih tinggi dari mereka maka itu pangkat tersebut langsung menyandang di pundak mereka. Bayangkan Jika mereka membunuh Jenderal, maka dia akan langsung menjadi Jenderal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selama 7 bulan mereka dilatih dengan materi hanya 66 %, hampir setiap hari Prabowo Subianto mengontrol mereka dan melaporkan kepada Satuan Atas dan Kerajaan Kamboja tentang perkembangan mereka dan mereka disebut dengan KOMANDO-67 yang menjadi Cikal Bakal Batalyon Para-Komando 911. Pasukan itu merupakan bagian dari tentara Kerajaan Kamboja (Royal Cambodian Army). Dari Komando inilah Prabowo Subianto menerapkan sistem pendidikan Manusiawi, Pelajar jika tidak ada kegiatan pelajaran jam 10 malam wajib tidur, Belajar diruang belajar menggunakan Proyektor dan Ruang Makan buka 24 Jam serta ada Ekstra Puding seperti jaman Jenderal Yusuf.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Betapa bahagianya mereka setelah dilantik di Permisan Nusakambangan dan langsung mengenakan Baret Merah dan Loreng Darah Mengalir Kopassus dan menjadi seragam mereka sampai saat ini. setelah konsolidasi mereka kembali ke negaranya Kamboja, dengan tekad didada mereka, akan menjaga negaranya, menghancurkan Kmer Merah dan memburu Pol Pot.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selama mereka berada di Kamboja, terjadi insiden kontak tembak mereka dengan Pasukan Kmer Merah, mengakibatkan 3 personel mereka gugur, melihat hal itu, Prabowo Subianto pun berangkat ke Kamboja membawa 15 orang Prajurit Parako untuk mendampingi Pasukan Komando 911 Kamboja. Ke 15 orang anggota Kopassus ini melebur di setiap Regu pasukan Kamboja, kemudian regu ini dipecah menjadi unit-unit kecil agar mobilisasi cepat dan evisien dalam bermanuver.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Operasi Sandi Yudha (Intelijen Kopassus) pun berjalan, didapat Informasi akan melintas 200 lebih pasukan Kmer Merah, 2 regu dipersiapkan untuk menghadang mereka serta Kiling Room, 2 regu lagi sebagai penutup untuk menyekat agar mereka tidak bisa meloloskan diri dan mencegah bantuan dari Kmer merah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada siang hari melintaslah pasukan Kmer Merah tapi diantara mereka tidak terdapat Pol Pot, tepat mereka masuk di Killing Room, Door..!! tembakan pertama di sahut oleh ledakan Granat dan Ranjau, ini benar benar penghadangan yang disiapkan, mayat Kmer Merah bergelimpangan tak karuan, beberapa diantara mereka ada yang berusaha meloloskan diri dalam keadaan terluka tapi di hadang oleh Tim Penutup, tinggal beberapa orang saja diantara mereka yang masih hidup itu pun sebagian mereka ada yang terluka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Prabowo Subianto memerintahkan seluruh mayat diserahkan ke Pemerintah Kamboja, sedang yang masih hidup dilakukan interogasi secara terus menerus, diantara mereka mengaku dimana keberadaan Pol Pot, pasukan pun Konsolidasi dan mulai memburu Pol Pot dan menyergap Pol Pot yang selalu berpindah pindah tempat setelah 3 hari memburu, Pasukan mendapatkan sebuah pemukiman ditengah hutan dan menyergap.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dunia pun geger tahun 1997 Pol Pot ditangkap oleh Batalyon Komando-911 yang didalamnya ada personel Kopassus, Pol Pot dibawa ke pemerintah Kamboja, Penjahat Kemanusiaan ini hanya dikenakan Tahanan Rumah. Seluruh Personel Kopassus pun di Tarik ke Pnom Pen dan mendapatkan ucapan selamat dari Norodon Sihanouk dan Hunsen dan Prabowo Subianto mendapat sebuah kehormatan dari Kerajaan Kamboja menjadi Warga Negara Istimewa Kamboja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi, Pak Prabowo Mendapat Kewargaan Kehormatan pertama kali bukan dari Jordania tapi dari Pemerintah Kamboja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada 15 April 1998, Dunia bersyukur Pimpinan Komunis dan Pelaku Kejahatan Kemanusiaan di Kamboja bernama POL POT hilang dari peredaran dunia dan disusul penangkapan tokoh - tokoh Kmer Merah yang lainnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
SALAM INDONESIA RAYA<br />
PENGABDIAN TANPA BATAS DI REPUBLIK YANG INDAH INI ADALAH SEBUAH KEHORMATAN</div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
sumber : <a href="https://www.facebook.com/zeng.w.jian.35/posts/133447204340822">https://www.facebook.com/zeng.w.jian.35/posts/133447204340822</a></div>
</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-91940629810718513902019-01-12T19:04:00.000-08:002019-01-12T19:15:46.109-08:00Berhasil Tembus Xinjiang, Cerita Azzam Mujahid Izzulhaq Soal Muslim Uighur Januari 12, 2019 Dunia Islam, Muslim Uyghur<br />
<br />
Azzam Mujahid Izzulhaq saat olahraga di Xinjiang di tengah menjalankan aktivitas kemanusiaan di Xinjiang (ilustrasi)<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="Related image" src="https://pbs.twimg.com/profile_images/529639978137952256/bxHeSByK_400x400.jpeg" /></div>
Aktivis Kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq berhasil menembus Xinjiang, China. Azzam dengan blak-blakan menceritakan kondisi memprihatinkan Muslim Uighur yang langsung ia saksikan.aa<br />
<br />
"Jika di depan Ka'bah saya menangis saat shalat mendengarkan ayat yg dibaca oleh Sang Imam dengan begitu fashih, panjang dalam alunan suara yg menyentuh hati. Tidak di sini. Saya menangis karena kondisi ini. Dengan segala keterbatasan umat Islam untuk beribadah kepada Allah Rabbul Izzati." kata Azzam melalui akun fesbuknya, Sabtu (12/1/19).<br />
<br />
Suasana Masjid<br />
<br />
Azzam, dalam ceritanya, mendirikan shalat di masjid 3 lantai dengan bangunan yang mengagumkan.<br />
<br />
"Masjidnya 3 lantai. Dibangun lebih dari puluhan atau hingga fatusan lalu. Ornamennya cantik. Perpaduan gaya Turki, Mongolia, Kyrgistan dan China." katanya.<br />
<br />
Dahulu, lanjutnya, masjid ini dibuka sepanjang hari. Anak-anak ramai berdatangan. Bahkan banyak masyarakat yang datang meski sekadar untuk berfoto.<br />
<br />
"Sekarang sepi. Dibatasi." lanjutnya.<br />
<br />
Pemeriksaan Masuk Masjid<br />
<br />
Azzam menuturkan, untuk masuk ke dalam Masjid dilakukan pengecekan ketat tak ubahnya pemeriksaan imigrasi.<br />
<br />
"Masuk masjid diperiksa identitas diri. Barang bawaan dimasukkan mesin. Diperiksa manual lagi dengan teliti. Orang asing seperti saya semacam masuk lagi gerbang imigrasi. Paspor discan, dilacak. Beragam visa di lembaran paspor dibaca dengan teliti. Kacamata dibuka dan wajah difoto biometrik lagi. Handphone diperiksa, dibuka semua aplikasi dan galeri." terangnya menuturkan.<br />
<br />
Usai shalat, katanya, tak ada ibadah berupa dzikir bersama. Jamaah langsung diperintahkan keluar dari masjid. Di masjid juga tidak ada jamaah dari kalangan pemuda. Jamaah didominasi kalangan tua, itu pun bisa dihitung jari.<br />
<br />
"Bukan tak mau atau malas shalat di masjid seperti yang disabdakan Baginda Nabi. Mereka takut dengan ancaman sekurang-kurangnya 2 bulan di dalam bui. Masjid indah ini, bahkan di hari Jumat saja tak sampai setengahnya dipenuhi." terangnya, miris.<br />
<br />
Selain sepi saat Shalat Jum'at, khutbah juga dilangsungkan secara singkat. Tak ada uraian yang membuat semangat.<br />
<br />
"Tak ada khutbah menggelegar sebagai mana dilakukan oleh Baginda Nabi. Khutbah sekadar pembukaan, pujian, shalawat, wasiat ketaqwaan dan satu Ayat Al Quran. Tak sampai 3 menit sudah khutbah kedua yg ditutup hanya dengan sebait doa ampunan." tegas Azzam bercerita.<br />
<br />
Makin miris ketika Azzam mengucapkan salam sembari tersenyum, tetapi tak ada balasan. Mereka hanya memberi kode dengan dua bola matanya.<br />
<br />
"Saya ucapkan duluan sambil tersenyum, mereka hanya menatap iba sambil menggerakkan bola matanya yg tampak sedih berduka itu ke arah sudut atas kanan dan kiri. Ya, ada CCTV. Mereka tak berani." tutup Azzam.<br />
<br />
Dalam unggahannya ini, Azzam tak menyertakan foto karena dilarang keras menggunakan handphone saat berada di sekitar Masjid. [Tarbawia]toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-68413816464447480792019-01-12T18:28:00.000-08:002019-01-13T06:09:12.299-08:00JK 'MENAMPAR MUKA' JOKOWI ?JK uring-uringan, marah luar biasa. Sebabnya, anggaran Projek #LRT JABODEBEK berbiaya 500 M per KM. Padahal, Projek LRT kan termasuk Projek mercusuarnya Jokowi ? Infrastruktur kebanggaan Jokowi. Kok JK berani 'menampar muka' Jokowi ?<br />
<img alt="JK 'MENAMPAR MUKA' JOKOWI ?" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/50018977_2317465531605952_8787646019832643584_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_eui2=AeECY54OQ0Vx4K4El77XJdCUP7faKJxj43JrxbQEOUepa4O9e9OSHj1n9QsmtsTOFQRszZBg2mhW4NjWoLmRiNY4d7gnnx_bXOLOZfRMOeVvhQ&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=4e0f7bbc48ef9c98d3f8931fe27c46ac&oe=5CCF77B4" title="JK 'MENAMPAR MUKA' JOKOWI ?" /><br />
Jangankan JK yang pedagang, anak lulusan SD pun bisa menghitung. Masak per KM, biayanya 500 M. Jangan-jangan harga kuli tukangnya sehari dibayar 10 juta/orang ? Sehingga nilai Projek per KM 500 M.<br />
<br />
Sedari awal sudah banyak yang mempersoalkan Projek infrastruktur Jokowi. Tapi, bawaannya orang dituduh suudzan. Dianggap karena tendensius pada Jokowi. Tapi ini yang ngomong JK loh, apa JK yang keliru ?<br />
<br />
Kalo sudah gini pasti ada yang salah, antara JK atau Jokowi, bisa juga keduanya. Karena JK itu kan wakil Jokowi. Tidak mungkin benar semuanya.<br />
<br />
Duit 500 M itu duit guede banget, duit dari hasil pajak memeras keringat rakyat. Masak cuma mau buat bancakan pemain Projek ? Setor ke siapa saja itu Projek hingga biayanya seperti gajah bengkak ?<br />
<br />
Kalo diteliti benar juga omongan JK. Buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol? Itu memang dibawah elevated ada yang lalu lalang ? Apa biar tampak gagah, keretanya ada diatas awan ? Klo nempel tanah kan kesannya cuma kayak cacing bergeliat.<br />
<br />
Siapa konsultan yang memimpin ini, sehingga biayanya Rp 500 miliar per kilometer? Kapan kembalinya kalau dihitungnya seperti itu? Hayo ? Itu pertanyaan JK perlu dijawab. Menurut saya, dijawab BPK saja biar muncul angka kerugian negaranya, biar diciduk semua yang terlibat !<br />
<br />
Tapi aneh juga, kenapa JK baru menyanyi sekarang ? Apakah dulu tidak tahu ? Mustahil. Apakah ini terkait deal yang tidak deal ? Bisa juga. Apakah ada hubungannya dengan Pilpres ? Sangat erat. Lantas, apakah ini berarti JK 'menampar muka'Jokowi ? Silahkan tafsirkan.<br />
<br />
Menurut saya, agar tidak muncul Su'udz Dzan, Projek LRT ini wajib segera diaudit BPK. Hasilnya, segera tindak lanjuti KPK. Mending Projek batal, Sebab jika diteruskan akan membuat duit negara nyungsep. Ini masih bisa dikurangi nilai kerugiannya dengan dibatalkan saja.<br />
<br />
Aneh, membangun #LRTJABODEBEK padahal moda transportasi dan infrastruktur yang lain masih sangat memadai. Di daerah, orang masih banyak yang pake jalan berlumpur. Ini mirip manajemen sodagar Bogor, biar tekor asal kesohor.<br />
<br />
Ayolah Pak Jokowi bicara, mungkin Pak JK terlalu lelah sehingga ikut ngelindur mengkritik Projek andalan Pak Jokowi. Bukankah Projek ini penting bagi citra dan elektabilitas Pak Jokowi ? [].<br />
<br />
Oleh: Nasrudin Johatoljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-81168563641887535052019-01-08T17:43:00.001-08:002019-01-13T06:11:09.964-08:00Ini Rahasia untuk Mengalahkan Prabowo di Pilpres 2019Ini Rahasia untuk Mengalahkan Prabowo di Pilpres 2019* By Asyari Usman<br />
<div>
Kalau gegap gempita kampanye Prabowo-Sandi diterjemahkan ke pilpres 2019, tidak disangsikan lagi Jokowi akan selesai. Di mana-mana Prabowo-Sandi datang menemui rakyat, suasananya selalu meriah. Dan natural. Rakyat tumpah-ruah ke pasar, pesantren, auditorium, masjid, tanah lapang, di jalan-jalan, dlsb, untuk menyambut mereka. Tanpa rekayasa.<br />
<br />
Para diplomat asing di Jakarta, kata seorang aktivis yang banyak bergaul dengan mereka, berpendapat Jokowi tinggal menunggu hari H pilpres saja. “Dia sudah selesai,” ujar seorang mantan aktivis mahasiswa pada 1970-an menirukan perkiraan para diplomat itu.<br />
<br />
Tapi, masih mungkinkah Jokowi menang?<br />
<br />
Tergantung strategi mereka. Jokowi masih bisa menang kalau dia mau melakukan tindakan yang akan saya uraikan pada akhir tulisan ini.<br />
<br />
Namun, kalau cara kerja Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowo-Ma’ruf Amin (Ko-Ruf) tetap seperti sekaramg, berat bagi Jokowi untuk menang. Kecil kemungkinannya. Kecuali mereka telah menyiapkan skenario pencurangan. Itu lain lagi.<br />
<br />
Saya ’gregetan’ rasanya. Tak sabar untuk membeberkan rahasia mengalahkan Prabowo di Pilpres 2019.<br />
<br />
Kalau strategi mereka masih terfokus pada upaya menjelek-jelekkan pribadi Prabowo, termasuk soal pelanggaran HAM di masa lalu, rakyat sudah tidak perduli lagi. Misalnya Cawapres Ma’ruf menyindir bahwa Jokowi tak pernah menculik dan membunuh orang. Cara ini malah mengundang simpati rakyat untuk Prabowo-Sandi. Sebab, isu ini sudah bolak-balik digoreng. Rakyat bosan. Intinya, tak mempan.<br />
<br />
Tapi, sangat mengherankan mengapa TKN Ko-Ruf dan para menteri senior Jokowi, termasuk Wiranto, masih terus memainkan ini. Konyol sekali. Ridiculous. Atau ‘stupid’, kalau mau dinaikkan setingkat lagi.<br />
<br />
Terus, mereka munculkan soal sholat Prabowo. Tentang keislamannya. TKN Ko-Ruf sibuk menyebarkan fitnah tentang sholat Prabowo. Ada yang mengatakan dia tak bisa menjadi imam sholat, tak bisa membaca al-Quranlah, dlsb. Kemudian ada wacana tes membaca Quran.<br />
<br />
Rakyat tak tertarik sedikit pun. Sebab, rakyat telah mendengarkan langsung pengakuan jujur dari Prabowo bahwa dia masih punya banyak kekurangan soal penerapan Islam. Prabowo tidak berpura-pura bisa menjadi imam sholat seperti dipamerkan oleh Jokowi. Rakyat menghargai kejujuran Prabowo. Sebaliknya, rakyat ‘eneg’ melihat pamer foto Jokowi sholat di mana-mana.<br />
<br />
Apa lagi? Soal keluarga yang utuh. Semua orang tahu Prabowo bercerai dari Titiek Soeharto. TKN Ko-Ruf memainkan aspek ini. Tetap tak jalan. Jokowi buat sesi foto keluarga. Untuk menunjukkan bahwa Jokowi adalah “man of family”. TKN Ko-Ruf mengharapkan simpati rakyat. Tak mempan juga. Rakyat sudah tahu dan paham soal keluarga Prabowo. Dimainkan bagaimana pun juga, tak akan berdampak terhadap keinginan rakyat untuk mengganti Jokowi.<br />
<br />
Tapi, bisa dipahami. TKN Ko-Ruf tak punya cara lain. Menyerang aspek pribadi Prabowo-Sandi merupakan satu-satunya strategi yang tersisa. Bicara ekonomi, sangat rentan. Soal janji-janji kampanye, belepotan. Soal kedaulatan, tak bisa dipertanggungjawabkan.<br />
<br />
Jadi, rakyat tidak goyang lagi siapa pilihan mereka. Karena rakyat paham bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat. Visioner. Tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat Indonesia jaya dan berwibawa. Bagi rakyat, Prabowo-lah orangnya.<br />
<br />
Rakyat tak sudi presidennya ‘petugas partai’. Apa lagi boneka. Rakyat tak rela melihat Indonesia yang begini besar dikelola oleh ‘puppet government’ (pemerintah boneka).<br />
<br />
Rakyat sangat tak suka melihat presiden yang dikendalikan oleh LBP, AMH, Bu MS, BG, SP, dll. Rakyat melihat kehancuran Indonesia di tangan para pengendali itu. Presiden seperti ini bukan membuat Indonesia lebih baik, melainkan bakal morat-marit. Para pengendali itu semua punya kepentingan pribadi masing-masing.<br />
<br />
Dari barat ke timur, rakyat merasa khawatir terhadap cara Jokowi mengelola pemerintahan. Khawatir terhadap kebijakan Jokowi yang memberikan keistimewaan kepada investasi RRC. Mereka dibolehkan membawa tenaga kerja sendiri. Rakyat cemas melihat setiap hari di berbagai bandara, orang-orang yang berpenampilan rakyat RRC bisa masuk dengan mudah ke Indonesia. Rakyat merasa terancam karena mereka melihat Jokowi seperti menjual negara ini kepada orang asing, khususnya kepada RRC.<br />
<br />
Rakyat paham kelakuan orang-orang yang mengendalikan Jokowi. Itulah sebabnya rakyat serentak menunjukkan perlawanan pada masa kampanye ini. Ke mana saja Prabowo-Sandi datang, massa rakyat selalu tumpah-ruah. Mereka datang sukarela. Bersusah payah.<br />
<br />
Berbeda dengan kampanye Jokowi yang kosong melompong. Orang digiring untuk hadir. Masyarakat tidak antusias dengan Jokowi.<br />
<br />
Jadi, kalau dilihat dari kampanye Prabowo-Sandi yang selalu membludak dan sebaliknya kampanye Ko-Ruf yang selalu kosong, seharusnya Erick Thohir (ketua TKN Ko-Ruf) sudah paham bahwa Jokowi akan kalah.<br />
<br />
Nah, apa yang harus dilakukan oleh Jokowi dan TKN-nya supaya tidak kalah? Masih mungkinkah Jokowi menang?<br />
<br />
Di bagian awal tadi saya katakan ada satu rahasia untuk mengalahkan Prabowo. Mudah sekali. Tidak ruwet. Simple saja. Asalkan Jokowi dan TKN-nya rela melakukan ini.<br />
<br />
Kata teman-teman saya, Prabowo itu paling tak tega menolak permintaan orang. Manfaatkan saja celah ini. Caranya? Jokowi bersama-sama Moeldoko, Megawati, Luhut, Hendro, Budi, Paloh, Erick Thohir, dll, datang ke kediaman Prabowo. Katakan kepada Prabowo agar mau memberikan kemenangan untuk Jokowi.<br />
<br />
Minta tolonglah kepada Prabowo agar menyelamatkan muka Jokowi di pilpres 2019. Saya rasa, wallahu a’lam, bisa jadi Prabowo bersedia membantu. Sebab, beliau tak akan tega melihat Jokowi dan orang-orangnya dipermalukan oleh rakyat. Hanya saja, Prabowo akan menghadapi kesulitan untuk membujuk rakyat agar memilih Jokowi. Yang ini rasanya tak mungkin sama sekali. Tapi, tak salah cara ini dicoba. Siapa tahu!<br />
<br />
Itu saja. Tidak ada yang berat. Cuma memang memalukan. Tapi, yang penting ‘kan Jokowi bisa menjadi presiden dua periode.<br />
<br />
(Penulis adalah wartawan senior)<br />
<img alt="Gambar mungkin berisi: teks" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/49170092_135160704153271_5073765701374705664_n.jpg?_nc_cat=101&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=98d83c4df85f8ed5c895740aa1db597f&oe=5CD76E4C" /></div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-50444812493114744622019-01-08T17:40:00.000-08:002019-01-13T06:10:48.280-08:00SELF-APPOINTED DATA POLICE by Zeng Wei Jian<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Kreatif. Selain produksi meme, Surveyor Denny JA bikin kuiz menulis kebangsaan. Temanya "NKRI Bersyariah atau Ruang Publik Yang Manusiawi".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<img alt="SELF-APPOINTED DATA POLICE by Zeng Wei Jian" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/49407169_129914408027435_4861378666644373504_n.jpg?_nc_cat=105&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=09a1ae64f0123502f9dd1de9a90af78e&oe=5CD17BFA" title="SELF-APPOINTED DATA POLICE by Zeng Wei Jian" /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebagai 'mercenary academia', manuvernya tidak bisa dipisahkan dari dimensi politik. Sasaran indirect utama Denny JA adalah stigmatisasi Prabowo-Sandi. Sasaran antaranya; Habib Rizieq Syihab. Fabrikasi isu; Negara Islam atau Khilafah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Naskah starter Denny JA menjadikan dirinya apa yang disebut Susan Fiske sebagai "methodological terrorist" dan "self-appointed data police".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Comot data Islamicity dan index-index PBB dengan tujuan mendeskreditkan komunitas Islam in general.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Benar saja, pancingan Denny JA dikunyah orang-orang sejenis. Ada Trisno S. Sutanto, aktifis Katolik dari Paritas Institute tapi berani bedah soal cosmology keislaman, dan penulis Al Chaidar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Keduanya, plus Denny JA, punya spirit Anti FPI dan masuk gerombolan Habib Rizieq's haters. Ahoker-turned-Jokower. A misguided people.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketiganya punya kesamaan archetypal sebagai megalomaniac egotistical-cum-egotesticle culprits. Akademisi non intellectual personage. Kaum intelektual salon. Narcisstic homo scholasticus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di tangan mereka, Social science is falling victim to 'crisis of narcissism'. Argumentasi mereka berdasarkan Prejudis terhadap Habib Rizieq Syihab. Bias, cacat moral, subjektif dan ngasal. Sekali pun diperhalus dengan berbagai referensi, salah satunya dari Ulil Abhsar Abdallah, tetap saja, karya tulis mereka tidak lebih dari ekspresi Islamophobia dan bias-motivated crime literatures.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Target narcissistic mereka cuma satu; Seeking Attention with so many words count. Supaya nama mereka bisa muncul di glittering media profile. Berharap dapet pengakuan setelah publishing “a trophy journals” dan cultivating a network of academic frenemies.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari Judulnya saja sudah keliru. Indirectly, Denny JA hendak bilang "NKRI Bersyariah" itu bukan "Ruang Publik Yang Manusiawi".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Denny JA dan teman-temannya itu menyederhanakan ilmu sosial, mengkerdilkan sekaligus men-sophistifikasi figure Habib Rizieq Syihab dan gagasan NKRI Bersyariah. Mereka absurd sekali.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"They enjoy jargon and specific language. I suspect that immunology in the past attracted narcissists, but today neuroscience is probably the place to go,” kata Bruno Lemaitre.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Simplifikasi atas ilmu sosial, especially seputar revolusi, didasari ketidak-tauan mereka mengenai "replication crisis". Karena bukan revolusioner, tentu saja, mereka ngga menguasai metodologi dan tipologi perubahan sosial.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Chairman Mao Zedong, Lenin, Washington, Lee Kuan Yew atau Sukarno tidak memulai langkah dari modalitas data terukur dan tawaran operasional yang diterima oleh scholastic society.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Chairman Mao Zedong keluar dari dictum Marxis-Leninist theory and praxis. Akhirnya, dia menciptakan apa yang disebut dunia sebagai "Maoism".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indonesia tidak akan merdeka bila Sukarno menunggu approval dari Denny JA dan kedua temannya itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Deliberate simplification dan unconscious sophistication effort terhadap Habib Rizieq Syihab ditemukan dalam kecemasan mereka terhadap slogan "NKRI Bersyariah". Ngaco di soal securalism dan "blame it on Islam attitude".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di otak mereka, seolah Habib Rizieq Syihab memainkan peran praxis seperti Ayatollah Khomeini dalam Revolusi Iran. Padahal, Prabowo-Sandi adalah figur yang maju dalam bursa pilpres.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Habib Rizieq Syihab tampil di depan saat Ahok menista agama. Peran sebagai 'leader of the vanguards' itu diakui oleh banyak pihak. Termasuk Denny JA dan dua temannya yang tidak mampu menggalang umat sebanyak Aksi Bela Islam 1-3 dengan semua keelokannya seperti tak ada satu pun taman rumput yang dirusak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anehnya, Denny JA dan kedua temannya berani mencela serta memberi nasehat begini dan begitu kepada Habib Rizieq Syihab dalam rangka merealisasi "NKRI Bersyariah" yang mereka benci.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi saya, istilah "NKRI Bersyariah" versi Habib Rizieq Syihab itu sepadan dengan Indonesia Adil Makmur yang diusung Prabowo-Sandi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan itu relevan ketika di bawah Rezim Jokowi, seperti kata Denny JA, Indonesia menempati ranking 74 dalam skor Islamicity index. Karena itulah, Rezim Jokowi harus diganti di Pilpres April 2019. Supaya Happiness index rakyat Indonesia yang mayoritas muslim bisa naik dari urutan di bawah rangking 50 seperti sekarang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Don't cha think so...??</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
THE END</div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
source : <a href="https://www.facebook.com/zeng.w.jian.35/posts/129914424694100">https://www.facebook.com/zeng.w.jian.35/posts/129914424694100</a></div>
</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-48138704151704436732019-01-08T17:36:00.000-08:002019-01-13T06:09:48.356-08:00APA ITU PKI...? by Zeng Wei Jian<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Isu tentang kebangkitan PKI menjadi santer saat mendekati pemilu 2019. Apasih PKI itu, simak pendapat dari Zeng Wei Jian dari dinding Facebooknya..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Karl Marx berkata, "The theory of Communism may be summed up in one sentence: Abolish all private property."</div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Orang gila. Psikopat. Rakyat tidak boleh punya rumah, tanah, mobil dan blue sapphire. No matter how hard they work. Semuanya milik negara. Sama rasa Sama rata. Alhasil, kreatifitas mandek.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu, ada lima hal yang hendak dihancurkan komunis; Eternal Truths, Individualitas, Negara, The Past dan Keluarga.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengeliminasi keluarga adalah sesuatu yang sulit. Bahkan bagi seorang komunis paling orthodox.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Abolition of the family! Even the most radical flare up at this infamous proposal of the Communists,” tulis Karl Marx.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orang pertama yang sukses mengimplementasikan teori Marxisme dan mendirikan negara komunis adalah Vladimir Lenin dari Uni Soviet.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara resmi, negaranya mendorong "state atheism".</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"The Marxist must fight against religion not by abstract propaganda, but concretely on the basis of the class struggle actually proceeding," kata Lenin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perjuangan Kelas merupakan jargon topeng dari usaha abolisi agama. Praxis politik semua komunis identik dengan No Moral.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lenin menulis, "There are no morals in politics; the is only experience. A scoundrel may be of use because he is a scoundrel."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indonesia pernah punya Partai Komunis yang mendasari diri pada theory dan praxis Marxis-Leninist. Digebuk TNI AD dan Pa Harto setelah Aidit dan Syam Kamaruzaman menggerakan Pasukan Cakrabirawa membunuh enam Jenderal Angkatan Darat.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ideologi tidak pernah mati. They are hiding inside some people's brain. Karena No Moral, antek-antek PKI menyamar dalam berbagai bentuk dan wadah. Just like water.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Komandan Kodim Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo sudah benar. Jangan biarkan PKI bangkit kembali. Bravo TNI...!!!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
THE END<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks" height="640" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/50165430_2181658518522882_8116696919025123328_n.jpg?_nc_cat=103&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=52dfc30d927a2d3fadd3a6e5fbdb6075&oe=5CCEC982" width="494" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Gambar mungkin berisi: 3 orang, orang tersenyum, teks" height="400" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/49597658_2181658231856244_368547243839455232_n.jpg?_nc_cat=108&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=fd9636a4228404d22844ec3cc245644d&oe=5CB91888" width="299" /></div>
</div>
</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-60753355401180815552019-01-08T17:30:00.004-08:002019-01-08T17:30:36.905-08:00DILEMA BEBAN DEBAT PILPRES by Zeng Wei Jian<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Debat kandidat presiden bagian dari kultur demokrasi. Tahun 1960, Debat televisi antara John F. Kennedy dan Richard Nixon disaksikan 70 juta orang. Kennedy mencukur Nixon dengan kalimat "not ready for prime time".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<img alt="DILEMA BEBAN DEBAT PILPRES by Zeng Wei Jian" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/49608232_131356707883205_3132021548177686528_n.jpg?_nc_cat=102&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=430a2005d5f52403cb5f3dbf2e731eb4&oe=5CCB44F6" title="DILEMA BEBAN DEBAT PILPRES by Zeng Wei Jian" /></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Gerald Ford tumbang karena salah ucap "Soviet Union didn't dominate Eastern Europe". Ronald Reagan di atas angin dengan slogan "there you go again" kepada Jimmy Carter.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paslon Ko-Ruf No. 1 over defensif menghadapi debat pilpres.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mungkin, keringat dingin mengucur setiap kali mereka membayangkan debat melawan Prabowo-Sandi. Makanya mereka menolak Rosy, Karni iLyas, Bambang Wijoyanto dan ngga mau presentasi visi-misi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Petahana rasa penantang," kata Sudirman Said. "Penantang lebih pede tidak keberatan atas apapun," lanjutnya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mestinya, Joko-Maruf tidak perlu kuatir. Sekalipun menurut James Stimson dari UNC, debat capres mengubah hasil polling tetapi angkanya hanya 2.3 poin. Tidak berarti saat survei Denny JA menyatakan Paslon Ko-Ruf No. 1 unggul 24% dari Prabowo-Sandi. Kocak...!!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Biar Tim Paslon Ko-Ruf No.1 semakin percaya diri, ada baiknya dikutip hasil riset Harvard's Sunshine Hillygus dan Stanford's Simon Jackson yang menemukan negative effects atas undecided voters pada debat Al Gore tahun 2000. Menurut mereka, efek debat itu sangat lemah, and at worst nonexistent.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kekalahan final Paslon Ko-Ruf No.1 bukan pada debat capres. Tetapi bisa dijelaskan dengan Lima Axioma William L. Benoi. Dan ini sangat penting. Bang Sandi mesti baca.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ke-Lima Axioma Benoi itu adalah "Voting is a comparative act, Candidates must distinguish themselves from opponents, Distinguish Political campaign messages, Acclaiming-attacking-defending, policy and character."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selama lima tahun, Joko Widodo telah menyatakan siapa dirinya, janji-janji, policy dan karakternya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Planga-plongo dan usia tua adalah "a deadly combination card". Plus, inkonsistensi sikap Kyai Maruf menambah kerusakan elektabilitas.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seputar policy, Jokowi mudah diserang. Puluhan janji kampanye 2014 yang tidak ditepati membuat his future plans dan general goals menjadi tidak valid. Rumusan singkatnya "past deeds, future plans, and general goals."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rumus "G2=C+JK" artinya hanya Chebong yang percaya kepada orang yang terbukti umbar janji kampanye dan tidak ditepati sama dengan Go-block kuadrat.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
THE END</div>
</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-1379930257619123932019-01-08T17:22:00.002-08:002019-01-08T17:27:29.425-08:00Pose 2 Jari Gubernur Anies Baswedan berakhir di Persidangan Bawaslu, Aneh..<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Gubernur Anies Baswedan dikepung Bawaslu, Panwaslu dan Penyidik. Lihat foto. Dia diminta klarifikasi terkait simbol jari dua di acara Partai Gerindra.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Janggal cuma Anies Baswedan yang diperlakukan seperti ini. Tidak Adil. Kepala Daerah lain banyak yang terang-terangan dukung Paslon Ko-Ruf No. 1 lengkap dengan simbol jari satu. Tapi ngga diapa-apain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<img alt="Pose 2 Jari Gubernur Anies Baswedan berakhir di Persidangan Bawaslu, Aneh.." src="https://i.ytimg.com/vi/_3CvqEbKkl0/maxresdefault.jpg" title="Pose 2 Jari Gubernur Anies Baswedan berakhir di Persidangan Bawaslu, Aneh.." /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anies terancam hukuman 3 tahun penjara karena pose 2 jari itu. Edan ga sih? Kalo sampe Bang Anies Baswedan diapa-apain, bersiap<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">lah...!! Kita demo besar-besaran...!!!</span><br />
<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"><img alt="Gambar mungkin berisi: 1 orang, tersenyum, teks" height="554" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/49790915_1991620207540507_3033727055490449408_n.jpg?_nc_cat=105&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=0438e0e58cc3076904665606b8e1f923&oe=5CBA65B0" width="640" /></span></div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-79477213142160622252019-01-08T17:20:00.002-08:002019-01-13T06:14:14.022-08:00CHINA's SPHERE OF INFLUENCE by Zeng Wei JianSuatu hari, Djoko Edhi Abdurahman ngetwit; "NATO mendaftar Indonesia sebagai negara yang telah dikoptasi China".<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="CHINA's SPHERE OF INFLUENCE by Zeng Wei Jian" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/49348986_132196821132527_1783146099175849984_n.jpg?_nc_cat=111&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=68ea61582a7bb215b7c32b93cab07ded&oe=5CC7D8AD" title="CHINA's SPHERE OF INFLUENCE by Zeng Wei Jian" /></div>
Sad but true. In term of neo imperialism, Indonesia belum merdeka. Kebangkitan China mengubah "sphere of influence" (SOI) global.<br />
<br />
Sebuah negeri yang masuk "sphere of influence" negara superpowers atau greatpowers menjadi negara satelit atau "de facto colony".<br />
<br />
The system of "spheres of influence" by which powerful nations intervene in the affairs of others continues to the present.<br />
<br />
Di masa kolonial, buffer states macam Iran dan Thailand dikuasai oleh Inggris, Rusia dan Perancis. Pasca World War II, Jerman dibagi empat wilayah spheres of influence.<br />
<br />
Penetrasi China dipermudah oleh rezim komprador lokal. Keterangan NATO menjelaskan mengapa Presiden Donald Trump tidak pernah datang ke Jakarta dan tendensi dictatorship-wannabe rezim Jokowi.<br />
<br />
Selain Kamboja, tampak ada usaha Rezim Jokowi mengadopsi The China's Way dalam rangka mempertahankan kekuasaan atau apa yang disebut Prime Minister Mahathir Mohamad (1992) sebagai “authoritarian stability”.<br />
<br />
Ironisnya, manuver ini sangat berbahaya. Berbeda dengan China's autocracy with democratic character, Indonesia mencangkok kebalikannya; "democracy with autocratic character". Seolah-olah demokrasi, tapi autocracy in essence.<br />
<br />
Di dalam birokrasi modern Komunis China, Deng Xiao Ping mengintrodusir kultur demokrasi seperti accountability, competition, dan partial limits on power.<br />
<br />
Sedangkan Jokowi menunjuk komisaris, menteri-menteri, staff ahli kepresidenan dan Jubir tanpa ketiga hal tersebut dengan jelas.<br />
<br />
Triawan Munaf (icon toll), Ngabalin, La Nyalla, Susi Pujiastuti, Erik Tohir, Fajrul Rahman, sampai Kyai Maruf Amin adalah contoh kecilnya.<br />
<br />
Beda paling nyata antara Rezim Xi Jinping dan Jokowi adalah Mr Xi sanggup memperbanyak orang kaya dan meraih 80% dukungan rakyat atas polemik his unlimited term.<br />
<br />
Sedangkan Jokowi gagal di angka 5,1% dari janji 7% pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan pembangunan Jokowi hanya ada di meme-meme yang diproduksi dan ditebar buzzernya.<br />
<br />
THE ENDtoljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-90171026477856326632018-12-23T07:38:00.000-08:002019-01-13T06:14:45.723-08:009 BODOH ALA PRABOWO SUBIANTO<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
dia yang ku dukung memang bodoh dan akan kami menangkan dia</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
dia bodoh dan tidak sejenius jokowi dalam melambungkan nama ..</div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
H. PRABOWO SUBIANTO MEMANG "BODOH"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BODOH ALA PRABOWO SUBIANTO</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<img alt="9 BODOH ALA PRABOWO SUBIANTO" src="https://scontent.fkno3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/48415719_2103634086382280_4364589823969722368_n.jpg?_nc_cat=111&_nc_eui2=AeHBOGu2C0mjFcOgFAgJD-xn962E2EhFcqwG3PHa0V2PCvNOPnyNeD-arFR1nCVJDFSRhsNvp9ya0ZUkTb7roOfhcU0hVHS_ZgwdQQejgY6d8A&_nc_ht=scontent.fkno3-1.fna&oh=8d377c9235ca5f65c3efafe75c482626&oe=5CA3FFDB" title="9 BODOH ALA PRABOWO SUBIANTO" /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sudah kah anda Tahu, KEBODOHAN PRABOWO..???:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. BODOH Karena diam saja saat dihina & difitnah oleh jendral2 tua, padahal bukan kau pelakunya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. BODOH Mendirikan asrama untuk pelatihan nelayan, peternak dan petani tapi tidak minta diekspos oleh media.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. BODOH Membeli bisnis perusahaan kertas raksasa namun pailit yang berpotensi kerugian hingga 1 Trilyun hanya agar kerugian tidak ditanggung oleh negara. dan apabila tidak dibeli, perusahaan tersebut akan dibeli Amerika untuk kepentingan strategisnya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. BODOH Karena memiliki panti asuhan tapi hanya kau biarkan fotomu terpampang di tembok usang kampung sekitar bukan dimedia ternama.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5. BODOH Memberikan kuasa hukum internasional yang hebat demi TKW yang akan dipenggal kepalanya, sampai akhirnya TKW tersebut bebas.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6. BODOH Karena diam saja saat Jkw menyatakan rencana mereka utk mendukung Palestina, sementara kau beberapa tahun lalu sudah memberikan bantuan dana untuk Palestina tanpa diekspos media. Kalau dubes Palestina tidak ngomong, sampai hari ini kami pasti tidak tahu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
7. BODOH Karena kau tidak gembar-gemborkan persahabatanmu dengan Maradona dan tokoh-tokoh besar dunia lainnya, serta bagaimana rencanamu untuk menyatakan bahwa Indonesia bukan hanya akan jadi penonton World Cup, tapi jadi peserta bahkan menjadi tuan rumah World Cup.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
8. BODOH Karena tidak mengekspos keberhasilanmu membawa Kopassus menjadi pasukan elit yg diakui dunia menduduki posisi ke-3 (versi Discovery Channel Military edisi 2008).<br />
Pasukan elit Amerika saja masih di bawah Kopassus. Bukankah semua itu bisa menaikkan citramu..?? Tapi kenapa tdk kau lakukan itu..?? Bukankah itu bagian dari prestasi sosialmu..?? Tapi kenapa kau biarkan menguap begitu saja..??</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
9. BODOH Karena tidak mengekspos begitu banyak Masjid yg sudah kau bangun baik dengan uang pribadi maupun bantuan sahabat-sahabat mu dalam dan luar negri. Padahal yang lain baru meresmikan saja (tanpa membangun) sudah diliput besar2an.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mungkin inilah alasan Gus Dur sampai menyatakan bahwa: "Orang yang paling ikhlas untuk rakyat Indonesia adalah PRABOWO. ----</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
_tidak suka pencitraan...!<br />
_tidak suka pamrih...! *ikhlas untuk bangsa dan negara NYA</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
*Copas dari postingan Sahabat*<br />
<a class="_58cn" data-ft="{"type":104,"tn":"*N"}" href="https://www.facebook.com/hashtag/militan_muda_prabowo_sandi?source=feed_text&epa=HASHTAG" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;"><span class="_5afx" style="direction: ltr; font-family: inherit;"><span aria-label="tagar" class="_58cl _5afz" style="font-family: inherit; unicode-bidi: isolate;">#</span><span class="_58cm" style="font-family: inherit;">militan_muda_Prabowo_Sandi</span></span></a></div>
</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-79971046713561267982018-12-23T06:50:00.001-08:002019-01-13T06:13:51.457-08:00SIAPA YANG ORDE BARU: JOKOWI ATAU PRABOWO?<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Menjawab Adian Napitupulu:<br />
SIAPA YANG ORDE BARU: JOKOWI ATAU PRABOWO?<br />
By Asyari Usman</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata Adian Napitupulu (politisi PDIP), dia sebenarnya malas menulis soal luka lama tentang Prabowo Subianto (PS). Intinya, dia menjelaskan bahwa Prabowo akan mengembalikan Indonesia ke ere Orde Baru (Orba). Dia mengemukan berbagai alasan yang sudah berkali-kali didaur ulang. Dan berkali-kali pula ditolak oleh publik.<br />
<img alt="SIAPA YANG ORDE BARU: JOKOWI ATAU PRABOWO?" src="https://rmol.co/images/berita/normal/2018/12/292032_11590018122018_posisi-jokowi-dan-prabowo-setahun-jelang-pilpres.jpg" title="SIAPA YANG ORDE BARU: JOKOWI ATAU PRABOWO?" /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saya juga sebetulnya malas membuat tanggapan atas tulisan Adian (10/12/2018) itu karena dua hal. Pertama, tanggapan akan balik lagi ke persoalan yang fundamental. Yaitu, cara dia (Adian) memahami situasi politik Indonesia saat ini. Kedua, bagi mayoritas rakyat, insya-Allah, tulisan Adian yang bertujuan untuk menjelekkan Prabowo tidak akan ada pengaruhnya. Sebab, rakyat sudah final bahwa hanya Prabowo yang memiliki kemampuan untuk menghalau ancaman yang dihadapi bangsa dan negara. Ancaman terhadap anak-cucu akibat kekuasaan Jokowi hari ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Walaupun malas, saya tetap menuliskan tanggapan ini karena Adian tidak menggunakan nalarnya dalam menyimpulkan bahwa Prabowo berarti Orde Baru. Dan kedua, karena Adian berpikir sesat dan menyesatkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti saya katakan tadi, seberapa banyak pun tulisan Adian yang berusaha menggambarkan reinkarnasi Orba melalui Prabowo, tidak akan mempan. Teknik “scaremongering” (menakut-nakuti) macam apa pun yang dia gunakan, tidak akan manjur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebab, sebagian besar rakyat sangat yakin bahwa yang berbahaya bagi bangsa ini adalah pemerintahan Jokowi. Bukan Prabowo.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau ada yang bertanya apa indikator yang membuktikan keyakinan rakyat bahwa pemerintahan Jokowi berbahaya, jawabannya sederhana saja. Bahwa kesadaran rakyat tentang bahaya atau ancaman itu tidak terbentuk melalui propaganda Prabowo atau mesin politiknya. Kesimpulan rakyat itu muncul dari pengamatan mereka sendiri. Observasi mereka dari hari ke hari. Mereka bisa melihat ancaman itu dengan kasat mata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di bidang apa saja ancaman itu? Di semua lini, segala sisi. Ekonomi, politik, dan keutuhan teritorial. Juga dari sudut kedaulatan. Semua aspek kedaulatan: kedaulatan ekonomi, kedaulatan politik, kedaulatan sosial-budaya, kedaulatan Pancasila dan UUD 1945. Semua sendi kehudupan terancam akibat kecerobohan pemerintah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Masyarakat melihat sendiri banyak warga RRC yang bekerja di Indonesia, khususnya Morowali, Sulawesi Tengah. Di Bali, gubernurnya marah-marah karena semakin banyak warga RRC sekarang memiliki toko-toko yang khusus melayani puluhan ribu turis asal negara itu. Para pekerja di toko-toko tsb “harus” orang RRC. Entah kenapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Masalah jumlah tenaga kerja RRC yang semakin banyak itu memunculkan kekhawatiran soal pengawasan terhadap mereka. Pihak imigrasi mengaku kesulitan untuk memantau mereka karena aturan bebas visa yang diberlakukan oleh pemerintah. Ini satu hal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kemudian, ada masalah hutang Indonesia kepada RRC yang sangat besar jumlahnya. Mau tak mau, hutang itu membuat wibawa Indonesia menjadi rendah. Sekarang, diplomat Indonesia tak berani mengkritik kekejaman Beijing terhadap warga muslim Uigur di Provinsi Xinjiang. Pasti ini gara-gara hutang budi kepada RRC.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi, perlahan-lahan rakyat dihadapkan pada berbagai ancaman. Ancaman terhadap keamanan nasional, terhadap kedaulatan, ancaman teradap netralitas politik luar negeri, dan ancaman terhadap misi perjuangan untuk membantu bangsa-bangsa yang tertindas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang sedang terjadi. Rakyat merasakan itu. Bukan Prabowo yang menyusunkan teori-teori tentang ancaman itu dan kemudian didoktrinkan kepada rakyat. Memangnya rakyat sekarang ini bisa dengan mudah didoktrin-doktrin? Tidak mungkinlah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Prabowo saja dikhianati oleh Jokowi sendiri, dan juga Ahok, tidak berbuat apa-apa, kok. Dia bantu kedua orang ini sampai menjadi “orang besar”, kemudian mereka menusuk dari belakang, dibiarkan saja oleh Pak PS. Dari mana akal sehat Adian yang mengatakan Prabowo akan membawa Indonesia kembali ke Orde Baru?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Siapa di zaman ini yang mau diajak Prabowo untuk berkonspirasi menghidupkan kembali rezim Orba? Umat Islam, NU, Muhammadiyah? Umat Islam saja mati-matian melawan kekuasaan otoriter dan lama menjadi korban kekuasaan otoriter itu. Terus, siapa lagi yang mau diajak Prabowo?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Katakanlah ada yang mau diajak untuk mendirikan lagi rezim Orde Baru. Lantas, apakah keesokan harinya bisa langsung terbentuk kekuasaan otoriter? Langsung ada “Jenderal Maraden Panggabean”, langsung ada “Pangkopkamtib Laksamana Soedomo”, langsung ada “Mensesneg Soedharmono”? Langsung ada “Jenderal Benny Moerdani”, langsung ada “Menpen Harmoko” dan para menteri ABS lainnya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pak Harto saja yang secara alamiah dan memerlukan waktu 20 tahun untuk menjadi otoriter, akhirnya terdesak juga oleh rakyat. Padahal, rakyat tidak punya senjata medsos seperti sekarang ini. Tidak bisa menghimpun kekuatan, tidak bisa menyebarkan informasi dengan cepat. Tidak ada emak-emak yang membuat kelompok perlawanan medsos. Itu saja Pak Harto menyerah juga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan, harap diingat pula, para jenderal yang pernah menjadi orang dekat Pak Harto pun ikut melawan keotoriteran beliau lewat kelompok Petisi 50. Ada Letjen Ali Sadikin, Jenderal AH Nasution, Jenderal Pol Hoegeng Imam Santoso, Letjen A.Y. Mokoginta, Letjen M. Jasin, Laksda TNI Mohammad Nazir, dll.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, hari ini Prabowo malah didukung oleh 300 jenderal TNI untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman salah kelola yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Apakah ke-300 jenderal itu bisa didikte oleh Prabowo untuk ikut membentuk rezim Orde Baru begitu terpilih menjadi presiden tahun depan? Memangnya mereka jenderal karbitan seperti sejumlah jenderal yang ada sekarang ini?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bung Adian, jadikanlah akal sehat sebagai dasar untuk berteori. Jangan mentang-mentang Pak PS pernah menjadi bagian dari Pak Harto kemudian serta-merta Anda pastikan beliau akan mengembalikan cara-cara Orde Baru.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau pun mau dikatakan ada peranan dan kekuatan politik Prabowo, itu hanya sebatas menghimpun kegelisahan rakyat saja. Sebatas menajamkan kesimpulan rakyat tentang ancaman terhadap masa depan bangsa, generasi penerus Pancasila. Apa artinya? Artinya adalah bahwa sekarang ini rakyatlah yang memiliki kemampuan membaca sepak-terjang pemerintahan Jokowi. Merekalah yang mengatakan Jokowi bergerak ke arah yang berbahaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukan karena diajak-ajak oleh Prabowo untuk kembali menegakkan sistem Orde Baru. Dan bukan juga karena buku Paradoks Indonesia atau buku kayra Prabowo lainnya. Apa iya 130 juta pemilih yang bakal memberikan suara kepada Prabowo sudah semuanya membaca buku-buku beliau? Tidaklah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adian lupa bahwa hari ini kita sudah bukan lagi 1970-an. Ini 2018. Era <a href="https://hargahpvivoandroid.blogspot.com/" target="_blank">smartphone</a>. Era fiber optic. Internet cepat. Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan. Masa Adian berpikir kita ini masih bisa digiring-giring oleh Prabowo supaya menjadi manusia Orde Baru di bawah pemerintahan otoriter? Come on, Bung!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini yang dibaikan oleh Adian Napitupulu. Dan ini juga yang, barangkali, tak terbaca oleh orang-orang pandai dan bijak di lingkaran Jokowi. Mereka pikir rakyat ini masih bisa dikelabui. Masih bisa dibawa-bawa begitu saja ke kubu Prabowo tanpa alasan yang telah mereka yakini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau yang dimaksudkan Adian “Prabowo akan menghidupkan kembali Orde Baru” itu dilihat dari siapa-siapa yang berada di lingkungannya dan apa-apa saja yang telah dilakukan, maka sesungguhnya Jokowi sendirilah yang sekarang mengadopsi cara-cara Orba.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Contoh. Coba saksikan kultus individu terhadap Jokowi oleh para pendukung setia beliau. Semakin kental hari ini. Lihat sana bagaimana Surya Paloh mendewa-dewakan Jokowi. Bagaimana Luhut Panjaitan memuja-muji dia. Bagaimana Romahurmuziy, Muhaimin Iskandar, Said Agil, dll, menjunjung tinggi Pak Jokowi. Bukankah ini cara-cara Orba?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lihat saja independensi media massa yang kini hancur-lebur. Media-media besar resmi menjadi corong penguasa. Mereka terkooptasi dan menginjak-injak prinsip ‘fairness and fearless journalism’. Di mana-mana wartawan menjual diri. Berlomba-lomba menjilat penguasa demi berbagai alasan, terutama alasan finansial. Bukankah ini praktik di masa Orba?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tengok saja pengerahan kepala-kepala daerah agar mendukung Jokowi. Tidakkah ini mencemari good governance dan demokrasi yang dulu dilakukan oleh Orba?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perhatikan nepotisme yang berkembang di lingkungan birokrasi, BUMN, TNI dan Polri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di jajaran TNI, coba lihat bagaimana menantu Hendropriyono, Jenderal Andika Perkasa, bisa menyingkirkan tradisi kenaikan pangkat dan promosi jabatan. Dalam waktu lima (5) tahun saja sejak bintang satu dia bisa menjadi KSAD. Begitu juga menantu Luhut Panjaitan, Maruli Simanjuntak, juga melejit dengan kecepatan tinggi menjadi bintang dua (mayjen) dengan jabatan kunci. Tidakkah ini praktik Orde Baru?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Coba Anda buka catatan tentang ekploitasi wewenang birokrasi untuk kepentingan pribadi Jokowi. Dia membagi-bagikan sertifikat tanah di musim kampanye sekarang ini. Tidakkah itu ‘abuse of power’ yang lumrah terjadi di era Orde Baru?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seterusnya, silakan telusuri tindakan persekusi terhadap kegiatan-kegiatan kelompok oposisi. Masih ingatkah Adian Napitupulu ketika polisi ikut membubarkan acara deklarasi GantiPresiden yang 100% legal itu? Bukankah praktik polisi memihak di era Jokowi ini adalah cara-cara Orba?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi, siapa yang telah nyata kembali ke Orde Baru? Jokowi atau Prabowo?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
(Penulis adalah wartawan senior)</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-81789870834185662232018-12-23T05:31:00.002-08:002019-01-13T06:15:21.873-08:00Benarkah, MAin Catut Ulama sepuh Madura<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 1em;">
Inilah inside story dari kedatangan Jkw ke Madura, yg diceritakan kawan kpd saya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 1em;">
Awalnya Kyai Maruf yg akan berkunjung ke Madura. Kapolres Kabupaten Bangkalan lalu<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"> dikirim mendekati Kyai2 disana tapi mereka menolak. Lalu kubu Jkw nyuruh Kapolda Jatim yg bergerak, minta kesediaan para Kyai menerima Maruf. Tetep mereka menolak.</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em;">
<img alt="Image result for MAin Catut Ulama sepuh Madura" height="480" src="https://faktualnews.co/images/2018/12/Deklarasi-dukung-Jokowi-Sumenep.jpg" width="640" /><br />
Akhirnya TKN minta bantuan ke YW utk melunakkan hati para Kyai. Yenny bawa nama Gus Dur.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em;">
Karena dilema, akhirnya para Kyai menelpon Sandi, menanyakan bagaimana kalau Maruf ke Madura, boleh tidak..? Lucu ya, para Kyai segitu cintanya kpd PS-Sandi. Kata Sandi silakan saja Kyai Maruf kampanye disana, krn kasihan dia belum pernah kampanye di Madura.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em;">
Finally, para kyai mau terima kedatangan Maruf, tapi diarahkan ke pesantren kecil. Krn tak ada pesantren besar yg mau menerima, maka TKN memutuskan acara Deklarasi Ulama dilakukan di Gedung Serbaguna Ratu Ebuh. Demi menyelamatkan muka. Dan disetting yg datang bukanlah Maruf, tapi Jokowi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em;">
Lucunya saking takut bahwa gak akan ada warga Madura yg dateng ke acara deklarasi, maka di Wag2 masyarakat Jatim berseliweran undangan dengan mengatasnamakan Prabowo-Sandi. Seolah PS yg akan datang.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em;">
Hebohlah Wag2 tsb. Krn banyak yg sdh tau bhw acara pd tanggal yg sama di tempat sama tsb, adalah acara kubu Jokowi.<br />
Sbagai counter lalu warga menyebarkan flyer undangan Yenny Wahid yg sebenarnya. Di undangan ada wajah GD utk jualan acara. Terselamatkanlah masyarakat dari sebaran undangan palsu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em;">
Lucunya lagi, pas acara ternyata ulama yg dateng dan bersedia bacakan deklarasi cuma 13. Padahal La Nyala janjikan ada 1.000 org ulama-kyai.<br />
Ironisnya, memang ada nama ulama sepuh yg dicatut sebagai pengundang acara pdhl tidak pernah dikonfirmasi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em;">
Soal kebenaran cerita dr teman Madura soal adanya nama Sandi tsb, harus di cross check kpd Sandi. Takutnya cerita itu dibumbui warga sana yg skarang lagi demam Sandi <span class="_5mfr" style="font-family: inherit; margin: 0px 1px;"><span class="_6qdm" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/ta8/1.5/16/1f601.png?_nc_eui2=AeHWA4csDeq4QVfEXtjm5XCWffVh8zwJzlLrXCtuaa-WX9RVq_ULD-U7XNs4r-FWfS-KNLfTwQ45Jj6e46WVh7FTETTBt4Wfrgf7M0PI1Fp6tw"); background-repeat: no-repeat; background-size: contain; color: transparent; display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 16px; height: 16px; text-shadow: none; vertical-align: text-bottom; width: 16px;">😁</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em;">
Ini ulama sepuh yg kesal krn dicatut namanya sebagai pengundang acara. Ini ulama dr wilayah timur.<br />
Krn menurut informasi teman, ulama sepuh di Bangkalan sdh tdk ada. Tinggal 1 Syechona Kholili (namanya ada di undangan) tp tdk datang, krn dr dulu apolitis. Jalur politik sdh dibagi ke keluarga alm Amin Kmron (Fuad dan Latif Amin, serta anak2nya). Mau dipaksa Gusdur pun gak mau.</div>
</div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7178219152716069232.post-51742214285729916312018-12-23T05:27:00.002-08:002019-01-13T06:15:40.548-08:002 Jenderal Bertemu Memastikan KonsolidasiKetika 2 Jenderal Bertemu Memastikan Konsolidasi Kuat<br />
Menjemput Kemenangan<br />
<br />
SBY: Berjuang yg Baik. Allah Beserta Kita<br />
<br />
PS: Kita Berada di Jalan yg Benar. Allah Membela yg Benar.<br />
<br />
#PrabowoSandi2019<br />
<div style="text-align: center;">
#HarapanBaruIndonesia
<span style="text-align: center;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sXrOvPWxXD0" style="text-align: center;" width="560"></iframe></span></div>
toljombanghttp://www.blogger.com/profile/04846025026172235405noreply@blogger.com0