Kasak-Kusuk Angka 01 dan 02 di Pilpres 2019
Yang kita tahu adalah KPU mengubah nomor kandidat pilpres dari 1 dan 2 menjadi 01 dan 02. Setelah itu muncul twit dari salah satu akun spt di gambar ini dan menjadi viral karena diretweet dan di komentari banyak orang.
Ada pernyataan di situ bahwa sistim komputer hanya mengenal angka 01 dan tidak 02 karena komputer bekerja dengan bilangan biner.
Itu jelas pernyataan dari orang awam yg tidak mengerti cara komputer.
Sebelum kita bahas lebih jauh, dari kalimatnya sendiri aja udah inkonsisten. Kalau komputer gak bisa mengenali angka 02 karena cuma mengenal 0 dan 1 lantas bagaimana bisa mengenali angka 2 kalaupun pilihannya 1 dan 2?
Bilangan biner hanya digunakan komputer di layer paling bawah, di processor. Di layer ini semua informasi, termasuk foto yg kita share, tulisan staus kita diubah menjadi angka 0 dan 1. Angka 0 dan 1 yg buanyaaaaak bererot. Tapi itu di layer paling bawah!
Yang kita lihat dan kita proses adalah di level aplikasi.
Di level aplikasi kita sudah gak bicara bilangan biner lagi. Di aplikasi seperti penghitungan suara KPU ini ada beberapa layer lagi, yg paling bawah adalah layer database. Dugaan saya angka 1 dan 2 atau 01 dan 02 ini disimpan dalam type data integer sedangkan yg kita lihat di layar hasil penghitungan suara atau di layer petugas yang melakukan entry adalah layer presentasi. Di layer presentasi ini kedua capres ini dilambangkan dengan simbol bisa berupa angka 01 dan 02 atau gambar sekalipun.
Jadi gak bener itu kalau ada yg bilang komputer gak bisa membaca 01 dan 02. Lah komputer suruh membaca wajah aja bisa, apalagi cuma mbedain 01 dan 02
Lantas mengapa KPU mengubahnya menjadi 01 dan 02?
Ini cuma masalah marketing. Ini usulan dari timses JKW yang kemudian disetujui KPU. Timses JKW nggak ikhlas angka 2 yang mereka harapkan dapat untuk memudahkan branding kampanye 2 periode ternyata jadi milik pasangan PRB.
Ada 2 alasan, yg pertama angka 2 kebetulan adalah angka partai gerindra. "Wah, keenakan gerindra dong, kampanye capres bisa sekalian kampanye partai! Pilih nomor 2"
Yang kedua, sudah banyak beredar meme, seperti "I stand on the right side" pada kampanye 2014 yg lalu. Takut disalah gunakan kubu prabowo.
Tapi kan angka 1 juga banyak beredar yg bisa digunakan kubu Jokowi? Well, mungkin kubu jokowi memperhitungkan dampaknya lebih jelek bagi tim mereka dibanding sebaliknya?
Ada pernyataan di situ bahwa sistim komputer hanya mengenal angka 01 dan tidak 02 karena komputer bekerja dengan bilangan biner.
Itu jelas pernyataan dari orang awam yg tidak mengerti cara komputer.
Sebelum kita bahas lebih jauh, dari kalimatnya sendiri aja udah inkonsisten. Kalau komputer gak bisa mengenali angka 02 karena cuma mengenal 0 dan 1 lantas bagaimana bisa mengenali angka 2 kalaupun pilihannya 1 dan 2?
Bilangan biner hanya digunakan komputer di layer paling bawah, di processor. Di layer ini semua informasi, termasuk foto yg kita share, tulisan staus kita diubah menjadi angka 0 dan 1. Angka 0 dan 1 yg buanyaaaaak bererot. Tapi itu di layer paling bawah!
Yang kita lihat dan kita proses adalah di level aplikasi.
Di level aplikasi kita sudah gak bicara bilangan biner lagi. Di aplikasi seperti penghitungan suara KPU ini ada beberapa layer lagi, yg paling bawah adalah layer database. Dugaan saya angka 1 dan 2 atau 01 dan 02 ini disimpan dalam type data integer sedangkan yg kita lihat di layar hasil penghitungan suara atau di layer petugas yang melakukan entry adalah layer presentasi. Di layer presentasi ini kedua capres ini dilambangkan dengan simbol bisa berupa angka 01 dan 02 atau gambar sekalipun.
Jadi gak bener itu kalau ada yg bilang komputer gak bisa membaca 01 dan 02. Lah komputer suruh membaca wajah aja bisa, apalagi cuma mbedain 01 dan 02
Lantas mengapa KPU mengubahnya menjadi 01 dan 02?
Ini cuma masalah marketing. Ini usulan dari timses JKW yang kemudian disetujui KPU. Timses JKW nggak ikhlas angka 2 yang mereka harapkan dapat untuk memudahkan branding kampanye 2 periode ternyata jadi milik pasangan PRB.
Ada 2 alasan, yg pertama angka 2 kebetulan adalah angka partai gerindra. "Wah, keenakan gerindra dong, kampanye capres bisa sekalian kampanye partai! Pilih nomor 2"
Yang kedua, sudah banyak beredar meme, seperti "I stand on the right side" pada kampanye 2014 yg lalu. Takut disalah gunakan kubu prabowo.
Tapi kan angka 1 juga banyak beredar yg bisa digunakan kubu Jokowi? Well, mungkin kubu jokowi memperhitungkan dampaknya lebih jelek bagi tim mereka dibanding sebaliknya?
No comments